TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Indonesia menyiapkan sejumlah strategi untuk tahun depan untuk mempertahankan pangsa pasar (market share) sebesar 35 persen, yang mereka raih sepanjang Januari sampai November 2017.

Vice President PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto mengatakan market share Toyota hingga November 2017 sesuai dengan target, yaitu 35 persen. Ia memprediksi pencapaian itu akan bertahan hingga akhir tahun ini.

"Sampai November, market share dari whole sales (pabrik ke dealer) masih lebih besar dari 35 persen, dan kami harapkan bisa bertahan di 35 persen," kata Henry dalam pertemuan akhir tahun Toyota Indonesia dengan wartawan di Jakarta.

Baca: Penjualan Oktober Tumbuh, Bos Toyota Bicara Cara Menjaga Konsumen

Adapun pada 2018, Henry menyatakan, TAM menargetkan bisa mempertahankan pangsa pasar sebesar 35 persen itu dengan sejumlah strategi. Di antaranya meluncurkan produk terbaru, menambah jumlah dealer, dan meningkatkan layanan after-sales.

"Toyota bisa mempertahankan market share 35 persen pada tahun depan. Strateginya, kami akan selalu mempelajari produk baru yang sesuai dengan konsumen di Indonesia," tuturnya.

Simak: Begini Strategi Auto2000 Lakukan Penjualan Toyota

Toyota Indonesia setidaknya akan meluncurkan enam mobil baru pada 2018. Salah satunya sport utility vehicle (SUV) Toyota C-HR.

Langkah kedua yang akan dilakukan Toyota adalah terus memperluas jangkauannya kepada calon konsumen dengan membangun dealer-dealer baru di kota-kota kecil.

"Untuk membuka outlet, tapi banyak di kota kecil, karena di sana banyak tumbuh kebutuhan akan kendaraan," ujar Henry. Dia menambahkan, langkah ketiga adalah terus memberikan layanan purnajual terbaik kepada konsumen.

Mengacu data whole sales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) November 2017, Toyota telah menjual 347.626 unit kendaraan dengan model Toyota Avanza menjadi kontributor utama sebanyak 109.529 unit, Calya 68.038 unit, dan Kijang Innova 56.397 unit.