Pasar MPV 2018, Setelah Ada Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero
Reporter: Antara
Editor: Eko Ari Wibowo
Minggu, 31 Desember 2017 11:59 WIB
Mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) buatan Mitsubishi, Xpander cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia, terbukti dari pemesanannya yang sejauh ini sudah mencapai angka sekitar 30 ribu unit. Produksi Xpander juga akan ditingkatkan hingga 40 persen. auto.ndtv.com
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar mobil low multi purpose vehicle (LMPV) bertambah ketat dengan hadirnya pemain baru, Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero. Meskipun belum mampu mengeser tahta Avanza dan menyaingi Xenia dan Ertiga, namun dua mobil ini memberikan pilihan bagi konsumen. Setidaknya, Xpander dan Confero bisa merecoki produsen lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mitsubishi Xpander menawarkan revolusi desain di segmen LMPV dengan model bodi lebih besar dan bergaya sporty sebagai salah satu senjata untuk bersaing dengan pemain-pemain lama. Sedangkan munculnya mobil Cina, Wuling Confero, juga menyuguhkan harga yang menggiurkan bagi calon konsumen yang akan berpindah dari sepeda motor ke alat transportasi roda empat.

Saat ini, persaingan LMPV pun melebar, tidak hanya mobil fungsional yang memuat tujuh penumpang, barang, dengan konsumsi bahan bakar efisien dan praktis. Namun konsumen dari kelas menengah juga mengincar mobil-mobil Low MPV yang menawarkan desain bergaya atau sedikit bernuansa stylish dan sporty.

Baca: Selesaikan Inden, Produksi Mitsubishi Xpander Dinaikan 40 Persen

Bagi pabrikan yang bermain di segmen ini, Low MPV menawarkan market yang besar karena menyumbang penjualan 232.803 unit atau sekira 23 persen (tidak termasuk MPV menengah dan mewah) dari total 994.436 unit sepanjang Januari-November 2017.

Toyota menjadi raja di segmen Low MPV dengan Toyota Avanza yang terjual secara wholesales (pabrik ke diler) mencapai 109.529 unit sepanjang 11 bulan 2017, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Daihatsu Xenia, Honda Mobilio dan Suzuki Ertiga menyusul di urutan dua hingga empat pada penjualan Low MPV terlaris.

Kendati Mitsubishi baru mengirimkan 8.329 unit Xpander hingga November 2017, namun angka pemesanan yang diklaim mencapai 40 ribu unit hingga awal Desember membuat mobil dengan desain baru bertema Dynamic Shield itu patut diperhitungkan pada tahun depan.

Selain itu, Wuling juga tengah berjuang mendobrak stigma mobil China melalui seri Confero yang terjual 3.918 unit hingga November dan diharapkan memembus 5.000 unit pada akhir tahun ini.

Secara umum, LMPV merupakan jenis mobil fungsional yang mampu memuat banyak penumpang serta barang dan sering juga disebut minibus. Geliat MPV di Indonesia sudah terlihat sejak awal 90-an melalui Toyota Kijang, Isuzu Panther, Daihatsu Zebra hingga Suzuki Carry yang tersedia dalam beragam pilihan kapasitas mesin.

Tampilan mobil penumpang kecil pun berubah dengan hadirnya Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia pada pertengahan 2000-an, sedangkan Suzuki APV masih mempertahankan model "kotak" yang tersedia dalam versi penumpang dan kargo. Seluruh model itu sama-sama menawarkan aspek fungsionalitas.

Setelah 2012, Suzuki memperkenalkan Ertiga dan Honda menghadirkan Mobilo. Kedua mobil itu sejatinya menawarkan fungsionalitas mobil keluarga guna mengangkut tujuh penumpang namun dengan tampilan yang lebih bergaya.

Jika dilihat dari sisi depan, kedua mobil ini terlihat seperti perpaduan sedan hatchback dengan tiga baris penumpang. Pada Honda Mobilio sebelum versi facelift 2017, tampilan muka terlihat seperti Honda Brio.

Pergeseran model kembali terjadi pada 2017 setelah Mitsubishi ikut dalam "perang" pasar LMPV melalui Mitsubishi Xpander yang hadir dengan model terbesar di kelasnya. Sejumlah kalangan menilai bahwa Xpander merupakan Low MPV yang mendekati SUV.

Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM), Fransiskus Soerjopranoto, mengatakan Mobilio dan Xpander bisa saja mengisi segmen Low MPV yang stylish, kendati ia menekankan bawah Avanza akan tetap pada identitasnya sebagai mobil yang fungsional. "Kami juga tidak mau meninggalkan segmen yang sudah ada sekarang karena komposisinya besar," kata Soerjopranoto pada pertengahan Desember ini.

Ia mengatakan pihaknya juga memiliki Veloz sebagai versi yang lebih bergaya dari Avanza untuk menyasar konsumen di segmen tersebut. "Velos bisa saja stylish. Tergantung mau bagaimana arahnya, sport atau dinamis," katanya.

Baca: Confero Dikabarkan Jadi Taksi dan Travel, Ini Tanggapan Wuling

Di sisi lain, Wuling Confero menempatkan diri sebagai pesaing mobil-mobil Low MPV fungsional dan mencoba merebut pasar dari LCGC tujuh penumpang kendati persaingan model terus melebar ke arah yang lebih bergaya. Brand Manager Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahani, menyatakan pihaknya hadir di Indonesia sebagai pilihan baru untuk calon konsumen. Salah satu senjata Wuling untuk bersaing adalah menyediakan mobil dengan harga terjangkau namun bertabur fitur.

"Mungkin dahulu pilihannya terbatas, tapi kami hadir sebagai pilihan baru," kata Dian Asmahani pada pertengahan Desember 2017. "Bahkan kami cukup yakin dengan produk yang ada karena fitur yang cukup baru di kelasnya."

Pada 2018, pasar Low MPV diproyeksikan akan tetap menggeliat. Pabrikan-pabrikan di Indonesia kemungkinan akan meluncurkan versi terbaru dari lini produk mobil serbaguna tujuh penumpang mereka guna menatap persaingan harga dan desain dari fungsional ke arah stylish dan fitur-fitur terbaru pada 2018.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi