Tesla Tunda Peluncuran Mobil Listrik Model 3
Reporter: Terjemahan
Editor: Wawan Priyanto
Kamis, 4 Januari 2018 20:30 WIB
Tesla Model 3 diperlihatkan pertama kali di depan sebuah pabrik jelang diserahkan kepada pembeli pertamanya di California, AS, 28 Juli 2017. Mobil terbaru dari Tesla ini, Model 3 telah diserahterimakan kepada 30 pembeli pertamanya. REUTERS
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, San Francisco - Produsen mobil listrik asal Amerika, Tesla, menunda peluncuran sedan terbaru mereka, Model 3, pada Rabu, 3 Januari 2017. Penundaan tersebut adalah kali kedua mobil tersebut diundur peluncurannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ini Kelebihan Transmisi Matic pada MPV Wuling Cortez

Penundaan tersebut cukup mengagetkan, karena sebelumnya Tesla mengklaim telah memperoleh kemajuan besar dari produksi mobil tersebut.

Tesla mengatakan kemungkinan pabriknya akan membuat sekitar 2.500 unit Model 3 per minggu pada akhir kuartal pertama tahun ini, hal tersebut turun 50 persen dari janji mereka sebelumnya. Pada kuartal kedua tahun ini, Tesla berencana memproduksi 5.000 unit Model 3 per minggu.

Baca: Tesla Model 3 Diperkenalkan, Ini Spesifikasinya

Model 3 merupakan proyek jangka panjang Tesla. Mobil ini adalah produk Tesla dengan harga yang paling terjangkau saat ini.

Penundaan ini membuat beberapa investor cukup kecewa, beberapa analis mengabarkan bahwa beberapa investor mengalami kerugian tunai yang cukup tinggi. Penundaan launching tersebut juga berakibat pada mengingkatnya pembatalan pesanan dari beberapa pembeli

Simak: Mobil Listrik Impian Elon Musk, Tesla Model 3

“Penundaan lebih lanjut akan meninggalkan analis dan investor memusatkan perhatian pada implikasi kas saat kita melewati semester pertama tahun ini,” ujar analis Evercore George Gallier yang dikutip dari Reuters pada Kamis, 4 Januari 2018.

Berdasarkan data yang dikutip dari Reuters, Tesla telah mengeluarkan modal sebesar US$ 1,1 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu. Pada bulan November tahun lalu, Tesla juga dikabarkan mengeluarkan modal sebesar US$ 1,1 miliar

REUTERS | NAUFAL SHAFLY

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi