Penjualan Mobil 2018: MPV Stagnan, Mobil Niaga Akan Naik
Reporter: Andita Rahma
Editor: Eko Ari Wibowo
Rabu, 17 Januari 2018 16:00 WIB
Deretan mobil siap kirim di Pelabuhan mobil, Tanjung Priok, Jakarta, 22 November 2016. Penjualan mobil secara komulatif pada periode Januari-Oktober tahun ini meningkat dengan pertumbuhan penjualan mencapai 2,5 persen. Tempo/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga konsultan Frost & Sullivan memperkirakan pasar otomotif Indonesia akan tetap stabil pada 2018. Penjualan mobil diperkirakan mencapai 1,125 juta unit pada tingkat pertumbuhan 4,6 persen. Di antara sektor-sektor tersebut, kendaraan komersial diperkirakan akan diminati seiring dengan pertumbuhan segmen low cost green car (LCGC) dan multipurpose vehicle (MPV) yang stabil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senior Vice President of Mobility Frost & Sullivan Vivek Vaidya mengatakan faktor jangka panjang, seperti tingkat pertumbuhan produk domestik bruto, demografi yang besar, dan kepemilikan mobil per seribu orang, menuju tingkat pertumbuhan jangka panjang yang kuat.

Baca: Gaikindo: Penjualan Mobil 2017 Naik, Inilah Segmen Paling Laku

"Peluncuran mobil yang akan datang dengan model dan varian baru, terutama untuk beberapa model pasar utama di segmen MPV, diharapkan dapat mendorong penjualan. Sementara itu, pasar kendaraan komersial masih akan terus didorong oleh permintaan di segmen konstruksi dan infrastruktur," ujarnya di UOB Plaza, Jakarta Pusat, Selasa, 16 Januari 2018.

Ia menyatakan ada banyak permintaan di segmen kendaraan komersial. "Karena kekurangan produksi, seluruh permintaan pada 2017 tidak dapat dipenuhi. Permintaan ini akan melonjak hingga 2018, yang akan mendorong penjualan kendaraan komersial lebih jauh," ujarnya.

Sentimen konsumen diperkirakan akan tetap positif pada 2018 terutama karena prospek ekonomi yang positif, nilai tukar yang stabil, dan penurunan suku bunga kredit. Bahkan penurunan suku bunga kredit 0,5 persen pada 2017 mungkin akan berdampak kuat pada 2018. Suku bunga kredit yang lebih rendah bakal memacu permintaan dan sektor otomotif akan diuntungkan insentif fiskal yang menguntungkan ini.

Meskipun indikator pertumbuhan jangka panjang kuat, penjualan mobil penumpang menurun. Peluncuran baru, seperti Mitsubishi Xpander, Toyota Innova, dan Suzuki Ertiga, pun tak membantu.

"Ini menunjukkan, meskipun indikator kepercayaan konsumen tinggi dan tren pertumbuhan jangka panjang, pelanggan bersikap konservatif," ucapnya.

Baca: Inilah Suzuki Ignis Special Edition Siap Lawan Datsun Cross

Ia juga mengamati permintaan yang kuat dalam kendaraan komersial disebabkan pertunjukan yang kuat di segmen pertambangan, manufaktur, dan konstruksi. Di sepanjang 2017, ia melihat Mitsubishi dan Hino memperoleh banyak permintaan untuk truk menengah dan berat.

"Namun, sektor retail dan konsumen yang melambat menahan permintaan untuk pick up dan truk ringan," ujar dia.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi