TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil listrik secara global sepanjang tahun lalu melonjak terdorong oleh laju penjualan di berbagai belahan dunia, terutama Cina, Amerika, dan Eropa. Berdasarkan data sementara yang dikumpulkan EV-Volume, penjualan mobil listrik pada 2017 tercatat mencapai 1,2 juta unit atau 57 persen lebih tinggi daripada penjualan tahun 2016.

Penjualan mobil listrik ini mencakup battery electric vehicle alias mobil listrik murni dan plug-in hybrid electric vehicle alias mobil listrik hibrida colok, termasuk truk ringan di Amerika Serikat dan Kanada.

Baca: Dukung Mobil Listrik, BMW Buka Dealer Khusus di Tebet

Sepanjang tahun lalu, mobil listrik murni (BEV) mengkontribusi sekitar 66 persen, adapun sisanya kendaraan hibrida colok (PHEV) sekitar 34 persen. Semua mobil listrik telah menang karena pasar Cina yang ramah, sehingga BEV terus mendapat keuntungan.

Tingkat pertumbuhan yang kencang ini dipengaruhi oleh pasar kendaraan energi baru (new energy vehicle) di Cina yang sedang booming. Pasar Amerika Serikat dan Eropa mengikutinya, meski dengan jarak tertentu.

Di Jepang, Toyota Prius Prime PHEV yang merupakan mobil dengan penjual terbaik serta Nissan Leaf terbaru yang dirilis pada kuartal keempat 2017 menjadi mendorong kenaikan penjualan mobil listrik hingga 149 persen.

Secara global, penjualan pada Desember mencapai rekor dengan lebih dari 170 ribu mobil listrik dikirim ke seluruh dunia, 17 persen lebih tinggi daripada sebelumnya sepanjang masa pada bulan November.

Baca: Car Sharing Berbasis Mobil Listrik Mulai Beroperasi di Singapura

Pada Desember, pangsa pasar plug-in global menyentuh angka 2 persen untuk pertama kalinya mengikuti kenaikan kuat secara konsisten selama lima bulan terakhir dalam setahun. Pangsa mobil listrik global untuk 2017 mencapai hampir 1,3 persen.

BISNIS