GM Hendak Hentikan Penjualan di India, Ada Apa?  
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Selasa, 6 Juni 2017 12:42 WIB
General Motors Logo (Dok. GM)
Iklan
Iklan

TEMPO.COJakarta - Produsen manufaktur otomotif Amerika Serikat, General Motors, memutuskan menghentikan penjualan di India karena pasarnya dinilai sudah tidak prospektif lagi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Penjualan Mobil Tiga Pabrikan Otomotif AS Anjlok Namun, menurut Puneet Gupta, Manajer IHS Markit untuk kawasan Asia Selatan, penilaian GM tidak beralasan. Sebab, banyak produsen otomotif global yang menilai bisnis otomotif di India menguntungkan. "Ini hanya masalah ketidakmampuan perwakilan GM di India menangkap peluang pasar," ucapnya seperti dilansir dari Automotive News, Senin, 5 Juni 2017.

Padahal, ucap Gupta, GM sudah dua dekade lebih beroperasi di India, sehingga seharusnya jeli melihat pasar. Ia membandingkan dengan sejumlah produsen otomotif global, seperti Hyundai Motor, Suzuki Motor, Honda Motor, and Toyota Motor, yang mampu melihat peluang pasar. Mereka mampu menawarkan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen India.

Menurut Gupta, Ford Motor mampu meningkatkan pangsa pasarnya dua kali lipat dibanding GM. Bahkan Fiat Chrysler Automobiles merasa yakin mampu mendongkrak penjualan jip andalannya. "Kemungkinan mereka (GM) tidak bisa menangkap keinginan pelanggan seperti apa terhadap produk Chevrolet, terutama lima tahun terakhir," katanya.

Gupta menambahkan, penjualan sedan compact dan SUV compact menunjukkan pertumbuhan yang paling tinggi di India. Ini peluang yang seharusnya bisa dimanfaatkan GM.

"India merupakan pasar yang menantang dan menguntungkan. Hyundai mampu bertahan hampir dua dekade karena mereka memanfaatkan India sebagai pusat ekspor global," kata Gupta.

Sebelumnya GM digadang-gadang bakal menjadi pemain utama di pasar India. Namun penjualannya justru semakin tergerus. Pangsa pasar GM dari 2011 ke tahun lalu, menurut IHS, turun 4 persen. 

Baca: Restrukturisasi, GM Pangkas Karyawan di Kantor Regional Pada 2015, GM sempat ingin mengucurkan investasi hingga US$ 1 miliar untuk mengembalikan kinerja perusahaan. Namun dua petinggi GM saat itu, Marry Bara dan Dan Ammann, menilai, dengan kerugian terus-menerus, India bukan lagi pasar yang potensial buat GM.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi