TEMPO Interaktif, PURWAKARTA: DPRD Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, meloloskan usulan Bupati Lily Hambali Hasan, yang merencakan renovasi total gedung Sekretariat Daerah (Setda) dan pembelian 30 mobil dinas eksekutif dan legislatif. Dua proyek itu menghabiskan dana Rp.9 miliar. Padahal, semula, sejumlah anggota menolak rencana tersebut.
Ketua Fraksi Keadilan Toha Makhsun, yang menolak keras dua rencana usulan lembaga eksekutif tersebut, akhirnya menyerah karena kalah suara. Menurut Toha, dua rencana itu, merupakan dua masalah yang berbeda. Soal renovasi gedung Sekda, Toha akhirnya menyatakan setuju setelah mendapatkan penjelasan bahwa dananya tidak akan menggangu APBD yang sudah berjalan dan APBD 2004 mendatang. "Kata bupati, dana renovasi itu akan ditutup dari bantuan provinsi dan pusat. Pernyataan itu akan saya pegang teguh," Toha menjelaskan.
Sedangkan soal pengadaan mobil dinas, "Saya tetap menolak," kata Toha menegaskan. "Saya tidak mau mendapatkan kesan kebijakan yang dikeluarkan Dewan, ternodai oleh kesan barter kepentingan eksekutif. Saya, minta rencana itu ditunda saja, ujar Toha.Senada dengan Toha, Ketua Fraksi Bulan Bintang, Syah Alam Ridwan, mengatakan, rencana itu waktunya dinilai kurang tepat, karena bisa menimbulkan kecemburuan sosial di tengah-tengah kondisi masyarakat yang sedang terkena krisis multidimensi. Tetapi, sepanjang pendanaan dua rencana besar pemda itu tidak mengganggu pos APBD lain ia bisa menerima.
Sesuai rencana, pengadaan mobilitas itu untuk camat, dalam rangka menyukseskan pemilihan umum 2004. Kalau itu alasannya, kata Dedy Akhadiat dari Fraksi Keadilan dan Persatuan, fraksi di Dewan pun punya kesibukan sama. "Jadi harus kebagian juga," katanya. Toha mengaku agak sependapat soal itu. Tapi, karena kegiatan pemilu itu hanya berlangsung paling lama satu tahun, imbuh Toha, "Setelah itu mobil fraksi itu ya ditarik lagi ke Pemda."
Bupati Lily Hambali Hasan, saat ditanyai soal kedua rencana itu kepada Tempo News Room, Senin siang (4/8), mengatakan, "Saya jamin, dananya sama sekali tidak akan menggangu APBD 2003 mau pun APBD 2004 mendatang," janjinya. Menurut Lily, pihaknya terpaksa mengajukan dua usulan di saat perubahan APBD 2003 telah disahkan pada Juli 2003, karena dua alasan.
Untuk renovasi gedung, ada investor yang siap membangunkannya dengan sistem bayar tunda. Begitu pun soal pengadaan kendaraan, pihak Astra Motor, dealer Isuzu Panther, menawarkan harga khusus sebelum 2004, dengan sistem bayar tunda. Pengadaan kendaraan itu, menurut Lily, untuk mengantisipasi kegiatan super sibuk pada pelaksanaan pemilu 2004, khususnya untuk camat.
Jadi, kata Lily melanjutkan, "Ini kan menguntungkan kita." Soal siapa investor yang sanggup merenovasi gedung setda dengan cara menghutang itu, Lily tak mau menjawabnya. "Nanti, anda juga tahu sendiri," jawabnya enteng. Begitu pun soal dana sekitar Rp.9 miliar yang akan dikeluarkan pemda, Lily tetap tidak mau menyebutkan sumber resminya dari mana. "Pokoknya, tahun 2004 akan kita lunasi semua.Soal dana, saya kan sering main ke provinsi dan ke pusat," imbuhnya.
nanang sutisna