Indonesia Tertinggal Jauh Soal Mobil Listrik dari Negara di ASEAN
Reporter: Bisnis.com
Editor: Eko Ari Wibowo
Selasa, 6 Februari 2018 19:56 WIB
Ezzy II merupakan mobil listrik karya mahasiswa Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mobil listrik ini menggunakan tenaga baterai sebesar 20 kWh dengan kemampuan jarak tempuh 130 kilometer (km). Selain itu, mobil ini bisa melaju dengan kecepatan maksimum 180 km per jam dengan pendistribusian berat yang jauh lebih stabil. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Negara tetangga, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina tampak telah lebih dulu melangkah ke era energi ramah lingkungan dan mobil listrik. Indonesia bisa dibilang tertinggal dibandingkan negara lain di kawasan Asia Tenggara soal mobil listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal tersebut dikatakan oleh Senior Vice President Research & Technology Center PT Pertamina (Persero) Herutama Trikoranto di sela acara Nissan Futures 2018 di Singapura, Selasa 6 Februari 2018.

"Teknologi yang berkembang sejalan dengan kesadaran global. Fossil fuel dan energi lain yang relatif kotor akan berkurang," katanya.

Baca: Nissan Leaf Akan Dipasarkan di 7 Negara Asia dan Ocenia

Adapun Nissan Futures tahun ini membahas solusi mobilitas masa depan di Asia Tenggara. Acara yang diselenggaran di Marina Bay Sands pada 5-7 Februari dihadiri oleh perwakilan pemeritah dan pelaku usaha dari berbagai negara berada di kawasan yang disebut-sebut potensial ini.

Rommel T. Juan, Pressident Electronic Vechile Association of the Phillipines mengatakan negaranya telah memulai proyek mobil listrik sejak lama. "Kami sudah coba lebih dahulu pada transportadi publik," katanya.

Saat ini pemerintah sudah mengumumkan skema pajak khusus kendaraan listrik. Dua perusahaan sudah menyatakan niat untuk membangun infrastruktur.

Sementara itu Thailand sudah jauh lebih maju. Negara ini memberikan tax holiday (pembebasan pajak) pada Pajak Penghasilan Perusahaan.

Negara ini juga menurunkan bea masuk untuk barang modal kendaraab listrik. Bahkan untuk bahan mentah keperluan ekspor dibebaskan dari pajak.

Sementara itu pemerintah Malaysia juga punya ambisi besar. Pada 2020, Malaysia menargetkan total populasi mobil listrik mencapai 100.000 unit, 100.000 unit sepeda motor, 2.000 unit bus, dan 125.000 unit pengisian umum.

Baca: Mobil Listrik Nissan Leaf Siap Dibawa ke Indonesia, Ini Syaratnya

Ada dua kebijakan yang sudah diimplementasikan untuk mengejar ambisi tersebut. Pemerintah memberikan pinjaman lunak uang hendak mengembangkan mobil listrik dan pembebasan pajak seperti yang dilakukan Thailand.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi