Performa BMW 520i Tak Dikebiri, Jakarta-Surabaya Cuma 50 Liter
Reporter: Jobpie Sugiharto
Editor: Eko Ari Wibowo
Kamis, 15 Maret 2018 18:45 WIB
BMW Grup Indonesia menggelar adu tangkas sedan terbaru Seri 5, 520i Luxury yang juga disebut Business Athlete.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Kenyamanan dan kemewahan BMW Business Athlete alias Seri 5 terbaru, sedan 520i Luxury, ternyata tak membuat boros bahan bakar. Bayangkan, untuk menempuh perjalanan sejauh 900 kilometer, dari Jakarta menuju Surabaya, cuma membutuhkan 50 liter bahan bakar. “Efisiensi BMW tetap membuat kita nyaman berkendara dan tak kehilangan sisi dinamis. Irit bukan berarti harus hidup susah,” kata BMW Instructure Gerry Nasution sambil terbahak di rest area Jalan Tol Kertosono-Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu petang, 14 Maret 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berangkat dari SPBU Shell Jalan Gatot Subroto, Jakarta, empat sedan premium BMW 520i -- yang mengikuti acara Conquering 5 Cities With BMW 5 Series: Driving Experience -- dibekali tanki penuh berisi 66 liter Shell V Power. Rombongan diselipi sebuah BMW 530i Luxury yang diluncurkan pertama kali pada Juli 2017.

Baca: BMW Buka Dealer Baru Berkonsep Retail

Perjalanan dari Jakarta ke Surabaya yang dimulai pada Senin siang, 12 Maret 2018, tersebut melewati Cirebon, Semarang, dan Solo dengan medan bervariasi. Etape pertama Jakarta-Cirebon, BMW 520i Luxury menggunakan mode Comfort. Kemudian Cirebon-Solo mencoba mode Sport yang lebih dinamis dan responsif. Sedangkan etape terakhir Solo-Surabaya memakai mode Eco Pro yang lebih efisien tapi tetap dinamis.

Menuju Cirebon via Jalan Tol Cipali dalam hujan lebat dan kondisi jalan yang tak begitu bagus, agak bergelombang. Esok harinya menuju Semarang melewati Tegal dan Pekalongan melewati jalan perkotaan yang padat. Sampai Semarang istirahat sejenak di Spiegel Bar & Bistro di kota tua setelah sebelumnya mencoba kelincahan BMW 520i di Landasan Udara Penerbad Ahmad Yani.

Selasa malam rombongan tiba di Solo melewati jalan tol dan sebagian jalan raya kota dari Semarang. Kemudian Rabu pagi, 14 Maret 2018, BMW 520i digeber ke Surabaya via jalur Tawangmangu yang berbukit berkelok tajam hingga Madiun kemudian terus ke Surabaya menggunakan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto.

Sampai tujuan, Hotel JW Marriot Jalan Embong Malang, Surabaya, di tanki BMW 520i Luxury masih tersisa seperempat Shell V Power. Artinya, sekitar 900 km perjalanan hanya menghabiskan tiga perempat dari 66 liter Shell V Power yang digerojok pada Senin siang lalu di SPBU Shell Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Kecepatan BMW 520i Luxury yang dikendarai para jurnalis itu rata-rata 70 km/jam. “Tetap efisien tanpa meninggalkan performa dinamis pada kecepatan 60 sampai 120 kilometer per jam,” ujar Gerry, yang juga pembalap touring.

Untuk mencapai efisiensi bahan bakar tak kemudian mengharuskan pengendara mengurangi kenikmatan, seperti jalan perlahan, pendingin udara disetel tak terlalu dingin bahkan dimatikan, atau dalam perjalanan tanpa musik yang berdentum.

Menurut Gerry, fitur-fitur BMW cerdas mengsinkronkan fungsi-fungsi lain yang mendukung efisiensi dinamis. Bahkan, pengendara dipandu secara detil untuk mencapai efficiency-dinamic. Dua pekan lalu, dia mencoba BMW 530i Luxury yang spesifikasinya lebih tinggi ketimbang 520i Luxury untuk Jakarta-Surabaya pun tak sampai menghabiskan seluruh isi tanki. “Dibanding generasi sebelumnya soal efisiensi Business Athlete ini lebih cerdas,” ucapnya.

Baca: Dukung Mobil Listrik, BMW Buka Dealer Khusus di Tebet

Ismail Ashlan, Corporate Communications Manager BMW Grup Indonesia menjelaskan, awalnya dari filosofi BMW Efficient-Dynamics Seri 5 pada 1972. Konsep utamanya adalah meningkatkan efisiensi bahan bakar dan emisi CO2 tanpa mengurangi kedinamisan berkendara. Aplikasinya secara terintegrasi mencakup pengemudian, mulai dari lingkar kemudi hingga steering rack, manajemen penggunaan energi -- baik bahan bakar, arus listrik atau sisa energi kinetis dari pengereman. Kemudian konsep kendaraan dari desain, aerodinamika, serta teknologi pendukung lainnya.

Efisiensi antara lain hasil dari sasis yang ringan dan teknologi mutakhir. Berat bodi BMW Seri 5 generasi ke-7 yang terbaru ini 100 kilogram lebih ringan ketimbang generasi sebelumnya. “Mampu melaju tanpa membutuhkan injak gas. Coba saja BMW 520i dan 530i,” kata Ismail.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi