TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar mengakui ada dua kadernya mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Mereka membentuk kelompok sukarelawan Golkar Prabowo - Uno yang kemudian populer dengan Go Prabu.
Baca: Slogan Kader Golkar Membelot Mendukung Prabowo - Sandiaga
"Hanya dua yang mendukung," kata Ketua Golkar Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Selasa, 25 September 2018. Ace mengaku sudah melihat video deklarasi dua kadernya dan sejumlah orang bukan politikus Golkar.
Sebelumnya, beredar video deklarasi sukarelawan Go Prabu di sebuah hotel di Jakarta pada Senin, 24 September 2018. Aksi itu diunggah dalam sebuah video dan disiarkan melalui akun Twitter Cipta Panca Laksana, @panca66. Tampak 12 orang memakai atribut Golkar. "Siapa capres kita?" kata seorang di antaranya. Caleg lain menyahut dengan lantang, "Prabowo." Lantas dilanjutkan dengan slogan yang mantap. "Go Prabu, menang... menang... menang..."
Ace menegaskan, video itu tidak akan mengurangi soliditas Golkar mendukung pasangan capres Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Golkar telah membentuk kelompok sukarelawan militan Jokowi - Ma'ruf, yakni Golkar-Jokowi (GoJo) dan Jaringan Kerja bersama Jokowi (Jangkar Bejo).
Sikap dua kader Golkar itu mendapat respons positif dari kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, dukungan menambah amunisi untuk memenangi Pilpres 2019. "Jelas ini menambah kekuatan kami menambah keyakinan untuk memenangi Pilpres 2019," ujar Ahmad Muzani di rumah Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 24 September 2018.
Ahmad Muzani mengklaim, berbagai elemen masyarakat juga mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo - Sandiaga, seperti para notaris dan pejabat pembuat akta tanah (PPAT) dan para purnawirawan jenderal. "Tentu saja dukungan tersebut sebuah kehormatan dan kepercayaan yang besar buat kami," ujarnya.
Berikut ini pernyataan sikap kader Golkar yang tergabung dalam Go Prabu.
1. Kondisi rakyat Indonesia yang semakin susah dan melarat di era presiden Jokowi
2. Melihat kondisi partai Golkar yang sama sekali tidak diuntungkan dalam mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf
3. Prabowo Subianto secara ideologis dan kultural mempunyai hubungan yang kuat dan dekat dengan partai Golkar.
4. Banyaknya indikasi operasi intelejen lewat aparat penegak hukum yang menargetkan elit-elit Partai Golkar menjadi tersangka dalam kasus tertentu.
5. Melorotnya suara Partai Golkar menjadi partai menengah lewat hasil lembaga survei
6. Sandiaga Salahuddin Uno sebagai simbol kaum millenial yang banyak menginspirasi anak muda di Indonesia.