TEMPO.CO, Bangkok - Setelah membangun basis produksi di Filipina, Thailand, dan Indonesia, Mitsubishi Motor Corp (MMC) berniat mendirikan pabrik kendaraan di Vietnam. MMC akan mengembangkan fasilitas perakitan di negara itu menjadi pabrik dengan skala produksi penuh, termasuk pengadaan komponen dari sumber-sumber lokal.
Menurut Kepala Eksekutif MMC, Osamu Masuko, rencana ini menjadi bagian dari strategi ekspansi Mitsubishi di Asia Tenggara. "Untuk menjadi pemenang, kami harus mengembangkan produksi dan ekspor ke level yang signifikan di setiap negara," ujarnya setelah meluncurkan pikap New Mitsubishi Triton di Bangkok, Thailand, akhir pekan lalu.
Di Vietnam, MMC mengoperasikan pabrik perakitan bersama salah satu anak usaha Mitsubishi Corp di bidang perdagangan. Masuko mengatakan nantinya kegiatan di pabrik ini tak cuma merakit kendaraan, melainkan menghasilkan kendaraan baru dengan komponen-komponen yang diproduksi bersama mitra lokal. Nantinya pabrik ini menangani kegiatan produksi di sektor hulu atau suku cadang.
Baca: New Mitsubishi Triton Bermuka Xpander, Simak Foto-fotonya
Berdasarkan catatan Nikkei Asian Review, Asia Tenggara saat ini menjadi tulang punggung bagi MMC. Seperlima pendapatan dan penjualan perusahaan berlogo tiga berlian ini berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pada tahun fiskal 2017, pendapatan MMC di Asia Tenggara mencapai US$ 4,45 miliar, dengan pertumbuhan penjualan 33 persen atau bertambah 275 ribu unit.
Beberapa produk andalan Mitsubishi di Asia Tenggara antara lain city car Mirage, pikap dan pikap kabin ganda Triton, sport utility vehicle (SUV) Pajero, dan multipurpose vehicle (MPV) Xpander. Di Thailand dan Filipina, Mitsubishi memproduksi Mirage, Pajero, dan Triton. Adapun di pabrik Deltamas, Cikarang, Bekasi, Mitsubishi memproduksi Xpander dan Pajero Sport yang diekspor ke beberapa negara.
Kepada Tempo, Masuko menuturkan Indonesia menjadi pasar dan basis produksi yang penting. Indonesia pun menjadi pasar potensial untuk produk non-MPV, seperti pikap dan pikap kabin ganda Triton, yang generasi keenamnya mulai dipasarkan pekan ini di Thailand. Meski begitu, kata dia, pengembangan Triton tetap dilakukan di Thailand karena Indonesia dipilih menjadi basis pengembangan Mitsubishi Xpander. "Keduanya saling melengkapi," ucapnya seperti ditulis Koran Tempo edisi 13 November 2018.
Baca: Bos Mitsubishi Yakin New Triton Jadi Raja di Indonesia
Di Indonesia, MMC akan menambah investasi US$ 35 juta untuk mendongkrak produksi pabrik yang dioperasikan bersama PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI). MMC menyatakan akan menambah kapasitas produksi pabrik di Cikarang dari 160 ribu unit menjadi 220 ribu unit pada tahun fiskal 2020.
Karyawan pun ditambah 800 orang sehingga menjadi 4.100 orang. Dengan ekspansi ini, ekspor Xpander akan naik dari 30 ribu menjadi 50 ribu unit. “Ini menjadi respons atas kuatnya permintaan Xpander di Indonesia dan beberapa negara tujuan ekspor,” demikian pernyataan manajemen Mitsubishi.
Nantinya, mesin Xpander yang saat ini masih dibuat di Jepang akan diproduksi di Indonesia. Pembuatan mesin dilakukan bersama Nissan Motor dengan target produksi 160 ribu unit setahun. Dengan demikian, mulai 2020, kandungan lokal mobil ini akan naik dari 70 persen menjadi 80 persen.
Baca: New Mitsubishi Triton Masuk Indonesia Tahun Depan
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mendorong reorientasi industri otomotif dan berupaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk ekspor. Khusus untuk Mitsubishi Motors Indonesia, Airlangga memberikan apresiasi karena masih mampu menyerap tenaga kerja di tengah modernisasi produksi dengan sistem robotik. "Karyawan akan ditambah menjadi 4.000-an orang," tuturnya.