Akibat Brexit, Honda Bersiap Tutup Pabrik di Inggris
Reporter: Antara
Editor: Yudono Yanuar
Selasa, 19 Februari 2019 08:07 WIB
Honda CR-V Hybrid 2019. Sumber: motor1.com
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta -  Raksasa otomotif Jepang, Honda  berencana menutup pabrik mobilnya di Inggris pada 2022 dengan mem-PHK 3.500 pekerja, kata seorang anggota parlemen Inggris kepada Reuters. Ini sebuah pukulan terbaru terhadap industri mobil Inggris ketika Brexit kian mendekat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Honda Mulai Pasarkan Mobil Listrik ke Eropa pada 2019

Honda membangun lebih dari 160 ribu kendaraan di pabrik Swindon di Inggris selatan tahun lalu, di mana ia membuat model Civic dan CR-V, yang menyumbang sedikitnya 10 persen dari produksi Inggris sebesar 1,52 juta mobil.

Tetapi perusahaan telah mengalami kesulitan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir, dan industri menghadapi sejumlah tantangan termasuk penurunan permintaan diesel dan peraturan yang lebih ketat di samping ketidakpastian atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yang dijadwalkan mulai berlaku Maret 2019.

Justin Tomlinson, seorang anggota parlemen dari kubu Konservatif untuk Swindon yang memilih Brexit pada 2016, mengatakan dia telah bertemu dengan menteri bisnis dan perwakilan dari Honda yang telah mengkonfirmasi rencana tersebut.

"Mereka akan membuat pernyataan besok pagi, itu jelas kerusakan awal," kata Tomlinson, anggota parlemen untuk North Swindon, kepada Reuters.

"Ini tidak terkait Brexit. Ini adalah cerminan dari pasar global. Mereka berusaha untuk mengkonsolidasikan produksi di Jepang."

Honda mengatakan pihaknya tidak akan memberikan komentar tentang "spekulasi" tersebut.

"Kami mengambil tanggung jawab kami untuk rekan kami dengan sangat serius dan akan selalu mengomunikasikan berita penting apa pun dengan mereka terlebih dahulu," kata perusahaan itu.

Jepang telah berulang kali memperingatkan akan menarik investasi di Inggris, yang dipandang sebagai pintu gerbang ke Eropa, jika London tidak mengamankan kesepakatan Brexit yang menguntungkan untuk perdagangan.

Perjanjian perdagangan Uni Eropa-Jepang yang disepakati baru-baru ini berarti tarif-tarif pada mobil dari Jepang ke benua itu akan dihapuskan, sementara Inggris sedang berjuang untuk membuat kemajuan dalam pembicaraan mengenai hubungan perdagangan pasca-Brexit dengan Tokyo.

Pengumuman Honda akan dilakukan hanya lebih dari dua minggu setelah produsen mobil Jepang saingannya, Nissan, membatalkan rencana untuk membangun kendaraan sport X-Trail di Inggris.

"Industri mobil di Inggris selama dua dekade terakhir telah menjadi permata di mahkota untuk sektor manufaktur - dan sekarang telah dihancurkan oleh ketidakpastian Brexit yang kacau," kata Des Quinn, pejabat nasional untuk sektor otomotif di serikat buruh terbesar Inggris, Unite.

Honda mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan menghentikan operasi di Inggris selama enam hari pada April 2019 untuk membantu mengatasi gangguan perbatasan dari Brexit. Pihaknya juga sedang bersiap untuk mendistribusikan beberapa produksi di pabriknya untuk dikirim ke luar negeri.

Nissan, Honda, dan pembuat mobil Jepang ketiga, Toyota, bersama-sama menyumbang sekitar setengah dari mobil yang dibuat di Inggris.

Honda, yang telah membangun lebih banyak mobil untuk dijual di luar Eropa dalam beberapa tahun terakhir, mengatakan awal bulan ini volume produksinya di Swindon akan dikurangi menjadi 570 mobil per hari dan akan melakukan pengurangan pekerja.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi