TEMPO.CO, Jakarta - Blue Bird, salah satu operator taksi di tanah air mulai menggunakan mobil listrik dalam armadanya. Blue Bird akan menggunakan dua mobil listrik yaitu BYD 96 A/T untuk Taksi Blue Bird dan Tesla Model X 75D A/T untuk taksi Silver Bird. Dalam kasus terakhir, Tesla mengalami ledakan saat diparkir di basement gedung. Hingga saat ini, Tesla masih menginvestigasi kasus ledakan yang menimpa Tesla model S tersebut.
Baca: Mau Naik Taksi Blue Bird Tesla, Simak Biayanya
Direktur Blue Bird Adrianto Djokosoetono mengklaim pihaknya telah menyiapkan sejumlah persiapan menghadapi masalah pada Tesla. Ia menyakini kasus mobil meledak tidak akan terjadi. Blue Bird, kata dia, memiliki kemampuan dalam maintanace atau perawatan untuk mengurusi mobil dengan mekanik terlatih untuk mobil-mobil tertentu. Mereka pun akan melakukan perawatan dan perbaikan sesuai standar pabrikan karena telah mendapat pelatihan.
"Semua perangkat juga berada di kantor Blue Bird dengan pengawasan ketat dari manajemen sehingga telah memenuhi aspek keamanan," kata Adrianto saat peluncuran taksi listrik di kantornya kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin 22 April 2019. Ia menuturkan produk yang masuk ke Indonesia diklaim tak akan bermasalah meski beda cuaca.
Meski demikian, Blue Bird nantinya akan bekerjasama dengan manufaktur untuk mengembangkan taksi listrik yang sesuai dengan jalanan Indonesia dan habit berkendara. Nantinya seluruh data berupa fakta dan aktual dari operasional taksi listrik Blue Bird akan dikirim ke pabrikan untuk dikembangkan produk yang lebih cocok. "Kami akan kirimkan data setiap 3 bulan ke manufaktur," ujarnya.
Baca: Video Tesla S Meledak di Parkiran
Hingga saat ini, Blue Bird tak mengubah spesifikasi dari dua mobil tersebut. Tesla yang didatangkan dari Inggris tetap sama dengan mobil yang juga dipasarkan di Cina dan Amerika. Hal serupa juga diberlakukan pada BYD yang didatangkan dari Shenzen, Cina. "Kami percaya dengan pengembangan dan teknologi dari pabrikan sehingga taksi full elektrik harus dimulai dari sekarang," ujarnya.
Soal kemungkinan mogok di jalan, Adrianto mengatakan kapasitas baterai sudah mencukupi. Resiko itu, ia melanjutkan juga belum ditemukan. Namun, Blue Bird akan memberikan masukan lokasi-lokasi yang cocok untuk pembangunan SPLU yang ditargetkan tahun ini bisa mencapai 2.000 unit.