GOOTO.COM, Jakarta -Efek dari standar emisi yang semakin ketat, menjadi alasan yang kuat bagi para pabrikan untuk berinvestasi dalam membuat teknologi ramah lingkungan seperti hybrid dan EV. Meskipun Mazda tetap yakin akan mengkawinkan teknologi tersebut dengan mesin diesel.

Dalam sebuah wawancara dengan Automotive News Europe, Chief Executive Officer Mazda Akira Marumoto mengklaim bahwa SkyActiv-X dapat menekan hingga 100 gram emisi CO2 per kilometer. Pengapian kompresi yang dikontrol melalui percikan api dari busi, dapat menggabungkan antara kinerja mesin diesel dan mesin bensin. 

Saat ditanya soal mobil listrik, Marumoto menjelaskan, mobil listrik pertama akan diluncurkan pada tahun 2020, dan dijual pada tahun 2021. Tersirat model yang belum dipublikasikan oleh Mazda, rencananya akan diusung oleh teknologi dengan SkyActive- Vechile, yang akan digunakan pada Mazda3 hatchback dan sedan. Fitur skyactiv-X ini sudah dilengkapi dengan sistem listrik 24 volt. Dipadu dengan teknologi hybrid ringan ini, pada saat mobil berhenti, secara otomatis mesin akan mati. 

Baca: New Mazda CX3 Tampil Modis, Putaran Bawah Kurang Galak

Mulai 2021 atau 2022, Mazda akan memperkenalkan model plug in hybrid. Soal mesin belum ada penjelasan secara rinci tentang dimensi kendaraannya. Untuk kedepannya, Mazda akan lebih mematangkan penyampaian dari sebuah pesan “Kodo design”, serta lebih menyempurnakan teknologi mesin SkyActiv-G dan SkyActiv-D.Mazda juga menawarkan opsi posisi mesin melintang untuk varian turbo diesel dengan teknologi Skyactiv-X. Mesin tersebut akan digunakan pada penggerak roda belakang di Mazda6 dan Station Wagon.

Mazda juga sedang mengembangkan sistem hybrid ringan, dengan sistem listrik 48 volt. Penerus truk pickup BT-50 juga lagi dalam tahap pengembangan. Dan apabila semua berjalan sesuai rencana, RX8 juga akan digantikan dengan sports coupe, menggunakan teknologi SkyActive-R.

Untuk varian CX-5 dan Mazda 6 juga akan menggunakan mesin diesel dipadu dengan motor listrik. Marumoto yakin, ini akan menjadi “Powertrain” yang paling efisien. Mengingat kejadian kasus “Dieselgate” membuat orang Eropa dan Amerika menjadi ragu untuk menggunakan mesin diesel.

Autoevolution