Motor Rampasan Perang Dipamerkan di Djogjantique Day 2019
Reporter: Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor: Wawan Priyanto
Sabtu, 17 Agustus 2019 09:24 WIB
Sejumlah motor lawas yang bakal mejeng di acara Djogjantoque Day 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Yogyakarta - Komunitas Motor Antique Club (MAC) Yogyakarta menghelat gelaran Djogjantique Day 23-25 Agustus 2019 di Halaman Parkir Stadion Mandala Krida Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar 1.500 motor tua keluaran tahun 1920-an hingga 1970-an bakal hadir meramaikan ajang yang digelar sebagai bagian perayaan hari jadi ke 32 komunitas itu sekaligus peringatan Kemerdekaan RI ke 74 (HUT RI Ke 74)

“Kami sengaja mengambil momentum mendekati 17 Agustusan untuk acara ini karena sebagian besar motor yang ikut punya ikatan sejarah dengan Indonesia," ujar Ketua Panitia Djogjantique Day 2019 sekaligus Wakil Ketua komunitas Motor Antik Club (MAC) Yogyakarta Ardy ‘Sinchan’ Tjandranata Kamis 15 Agustus 2019.

Ardy menjelaskan dalam ajang ini motor motor tua ikonik di jamannya bakal unjuk penampilan. Mulai dari kelas 50-1.000 cc dari berbagai merek ternama.

Termasuk motor perang asal Inggris, seperti BSA M-20 dan M-21 produksi 1947 serta Norton dan Triump produksi sebelum 1960. 

"Akan ada banyak BSA M-20 atau M-21, itu motor perang dipakai tentara. Sekutu dulu mendatangkan motor-motor itu ke Indonesia untuk operasi ke desa-desa, hal ini akan diceritakan sejarahnya oleh para pemiliknya, bagaimana motor itu bisa sampai ke tangan mereka," ujarnya.

Ardy menambahkan ada pula motor tua yang dianggap mistis karena jika dikendarai selalu berakibat kecelakaan bagi pengemudinya sehingga akhirnya dikembalikan dan dimuseumkan.

Beberapa motor dari brand tertentu seperti Royal Enfield ujar Ardy juga akan diboyong para pemiliknya dalan kegiatan itu.

"Royal Enfield memiliki cerita tersendiri bagi Indonesia di era mempertahankan kemerdekaan. Presiden Soekarno sempat menggunakan sepeda motor untuk menyebarkan propaganda kemerdekaan ke berbagai penjuru tanah air yang dampaknya penghentian perang di berbagai daerah," ujarnya.

Ardy mengungkap tahun ini secara khusus mengusung tema Vintage Paradise. Pengunjung akan diajak menyelami lebih jauh suasana tempo dulu di venue penyelenggaraan.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi