Begini Rasanya Menggeber DFSK Glory 560 1,5L Turbo Rp 239 Juta
Reporter: Gooto.com
Editor: Wawan Priyanto
Kamis, 22 Agustus 2019 14:00 WIB
DFSK Glory 560. 20 Agustus 2019 TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Sukabumi - PT Sokonindo Automobile selaku produsen mobil DFSK di Indonesia memenuhi janjinya untuk memproduksi kendaraan yang diplot untuk segmen bawah keluarga di Indonesia. Model itu mengadopsi jenis sport utility vehicle (SUV) yang mampu menampung tujuh penumpang. Namanya DFSK Glory 560.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama kali masuk kabin, kesan pertama adalah mobil ini punya kualitas yang bisa menjadi modal berharga untuk bersaing dengan kompetitor. Pada kesempatan pertama, Tempo kebagian mengendarai Glory 560 1.8L non turbo. Secara spesifikasi, model ini sama mewahnya dengan 1.5L Turbocharged varian tertinggi.

Jok dibungkut kulit berwarna hitam dengan jahitan di pinggirnya serupa dengan warna bodi mobil. Dashboardnya, masih terkesan konvesional dengan menonjolkan ciri khas sebuah mobil SUV. Tapi justru inilah yang membuat Tempo terkesan, karena model dashboard yang tidak neko-neko membuatnya tampil berkelas.

DFSK menyebutnya sebagai premium dashboard dengan soft finish, atau kira-kira pesan yang ditonjolkan adalah dashboardnya bukan plastik keras seperti kompetitor pada umumnya.

Di bagian tengah atas dashboard terdapat LCD layar sentuh 8 inci dengan label Smart Screen yang sudah mendukung floating display. Beragam informasi terkait dengan hiburan hingga navigasi serta video dari kamera parkir yang terpasang di bemper belakang ada di layar ini. Toyota Rush dan Honda HR-V juga mengadopsi teknologi hampir sama seperti pada Glory 560 untuk LCDnya.

Interior DFSK Glory 560. 20 Agustus 2019. TEMPO/Wawan Priyanto

Seperti pada mobil-mobil modern saat ini, Glory 560 sudah melupakan anak kunci. Seluruh varian mulai dari termurah hingga termahal sudah menggunakan keyless entry plus push start button. Jadi, menghidupkan dan mematikan mesin cukup dengan menekan tombol yang berada di sisi kiri setir.

Saat duduk pertama kali, mata langsung tertuju pada meter cluster yang sebenarnya biasa saja, tapi warna biru (lampu) membuat tampilannya lebih sporty. Sayang seribu sayang, DFSK tak menyertakan informasi konsumsi bahan bakar rata-rata pada MID. Padahal ini penting untuk mengetahui seberapa boros atau irit mobil ini selama digunakan untuk berkendara.

Simak video test drive DFSK Glory 560:

Nah, sekarang saatnya menjajal mobil di jalan tol. Rute yang kami lalu adalah Jalan Arteri Pondok Indah, menuju tol JORR, lalu masuk ke tol Jagorawi, lanjut ke tol Bocimi, dan finish di Lido Lakes Resorts, Sukabumi. Kira-kira jarak yang ditempuh sejuah 75 kilometer.

Pada saat berangkat, Tempo kebagian mencicipi mengemudi untuk pertama kali. Kesannya, dengan harga Rp 239 juta (tipe termahal), model ini cukup bisa diandalkan. Mesin 1.8L Natural Aspirated bisa disebut cukup baik untuk mendukung pengemudian harian. Yang harus ditekankan adalah, karakter dari mobil ini disesuaikan dengan gaya mengemudi. Misalnya saja, mesin berkubikasi 1.798cc dengan 139 PS pada 6.000 rpm ini bukan tipe mesin yang bisa dinjak dalam-dalam pedal gasnya untuk berakselerasi cepat.

Jika ini dilakukan, mesin hanya akan meraung keras dan mobil berakselerasi lambat. Dari pengalaman Tempo, cukup injak pedal gas tipis-tipis, hingga jarum rpm bergerak naik dan akselerasi secara otomatis akan bergerak cepat. Pengemudin model seperti ini juga akan membuat konsumsi bahan bakar lebih hemat.

DFSK Glory 560. 20 Agustus 2019 TEMPO/Wawan Priyanto

Di jalan tol, terutama memasuki tol Jagorwai, lanjut Bocimi (Bogor - Ciawi - Sukabumi) dengan kontur permukaan beton menjadi penguji mobil yang baik. Saat digeber dengan kecepatan 150 kilometer per jam, suspensi depan model MacPherson serta belakang Multi-link Coil Spring, menjadikan Glory nyaman dikendarai. "Tidak mentul-mentul ya," kata pengamat otomotif senior, Bebin Juwana, yang ikut serta di dalam mobil.

Fitur Electronic Stability Program (ESP) yang disematkan pada Glory 560 juga membuatnya lebih stabil pada saat melaju ditikungan dengan kecepatan tinggi. Fitur ini bekerja berdasarkan sensor yang terpasang pada roda kemudi, transmisi, mesin, dan lainnya.

"Sistem akan membaca kondisi kendaraan dan akan memberikan perintah untuk mencegah kendaraan keluar dari kendali. Membuat laju mobil lebih stabil pada saat melaju di tikungan dengan kecepatan tinggi," kata Ricky Humisar Siahaan, Deputy Product Division Head PT Sokonindo Automobile.

DFSK juga membenamkan sistem keamanan aktif yang mumpuni seperti ABS with EBD System, Hill Hold Control, 4 disc brake, dual airbag, TCS, dan Electric Parking Brake. Nah fitur Hill Hold Control ini sangat berguna saat posisi mobil berhenti di tanjakan karena macet.

Pengemudi tak perlu khawatir mobil meluncur mundur meski kaki berpindah dari pedal rem ke pedal gas tanpa harus mengaktifkan electric parking brake. Hanya saja perlu diingat, Hill Hold Control ini hanya aktif selama 3 detik saja.

Fitur-fitur keselamatan canggih ini juga dimiliki kompetitor seperti Toyota Rush dengan Anti-lock Braking System (ABS). Hill Start Assist Control (HSA), Vehicle Stability Control (VSC) dan enam airbag.

DFSK Glory 560. 20 Agustus 2019 TEMPO/Wawan Priyanto

Saat pulang ke Jakarta, kami ganti mobil dengan mesin 1.5L turbocharger tipe tertinggi. Sama mewahnya dengan yang kami kendarai saat berangkat. Bedanya hanya ada pada mesin saja.

"Kami memiliki dua pilihan mesin karena memang konsumen ada yang menginginkan mesin turbo dan non turbo," kata PR Digital Manager & Marketing DFSK Indonesia, Arviane DahniarnyBahar.

Ini yang menarik. Dulu mobil dengan teknologi turbo ditemukan pada model-model mahal keluaran pabrikan Jepang. Setidaknya dengan harga di atas Rp 400 jutaan. Kini mobil dengan mesin 1.5L Turbo sudah ditemukan pada mobil dengan harga Rp 139 juta. Berbeda dengan mesin 1.8L Natural Aspirated, mesin 1.5L Turbo menghasilkan output yang cukup besar, yakni 150 PS pada 5.600 rpm dan torsi puncak 230 Nm pada 1.800-4.000 rpm. Dari pengujian yang kami coba, tendangan turbo mesin berkubikasi 1.498 cc ini mulai terasa sejak di putara bawah. Begitu pedal gal diinjak dalam-dalam, akselerasinya lebih responsif dibanding mesin yang 1.8L.

DFSK Glory 560. 20 Agustus 2019 TEMPO/Wawan Priyanto

Bagaimana dengan konsumsi bahan bakarnya? Nah ini yang kami sayangkan, DFSK tidak melengkapi informasi konsumsi rata-rata bahan bakar seperti pada kompetitor lain. Padahal, ini penting untuk memandu pengemudi dalam menyesuaikan gaya mengemudi mereka untuk menghemat bahan bakar.

DFSK mengklaim konsumsi bahan bakar untuk mesin 1,5 liter turbocharger DFSK Glory 560mencapai 1 banding 12,66 liter. Artinya, 1 liter besin bisa digunakan untuk menempuh jarak 12,66 kilometer. Klaim tersebut didapatkan berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan DFSK bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan metode ECE 101 beberapa waktu lalu. 

Pesaing Serius Mobil JepangJika mengacu pada segmentasi yang dimasuki DFSK (harga Rp 189 juta hingga Rp 239 Juta), model ini akan berhadapan dengan banyak pemain populer. Mulai dari Toyota Rush dan Daihatsu Terios serta Honda BR-V di segmen Low SUV. 

Toyota Rush tipe TRD Sportivo AT dijual dengan harga Rp 265,65 juta. Ini merupakan tipe tertinggi dari Toyota Rush. Sedangkan Daihatsu Terios tipe R Delux dipasarkan dengan harga Rp Rp 255 juta.

Dua model kembar itu juga menjadi market leader di segmen Low SUV dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan Toyota Rush begitu dominan dengan angka panjualan rata-rata di atas 5.000 unit per bulan.

DFSK Glory 560. 20 Agustus 2019 TEMPO/Wawan Priyanto

Lalu berpotensi mengganggu segmen Low MPV seperti Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Nissan Livina, dan Wuling Confero. Di kelas ini, rata-rata memiliki harga termurah yang hampir sama, berkisar pada Rp 180-Rp 190 jutaan. Kecuali Wuling Confero dengan harga jual mulai Rp 140 jutaan.

Sama seperti di segmen Low SUV, di Low MPV, produk kolaborasi Toyota-Daihatsu begitu dominan dengan pasar rata-rata 7.000 unit per bulan. Sementara, Mitsubishi Xpander stabil di angka rata-rata 6.000-6.500 unit per bulan.

Sales and Marketing Director of Sales Center PT Sokonindo Autombile, Alex Pan, mengklaim bahwa pemesanan DFSK Glory 560 hingga Juli 2019 sudah mencapai 2.000 unit. "Ini menandakan produk kami diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia," kata dia.

KesimpulanDFSK sebagai pemain baru sudah bisa menunjukkan produk yang tidak hanya saja tampil modern dengan fitur mutakhir, tapi juga berani tampil dengan harga jual di bawah kompetitor. Tentu ini menarik sebagai gimmick untuk meraih lebih banyak konsumen.

Hanya saja, kompetitor Jepang seperti Toyota Rush dan Daihatsu Terios merupakan produk kolaborasi yang menguasai market di Low SUV. Mereka memiliki jaringan bengkel yang luas  dan tersebar hingga pelosok daerah di Indonesia.

Ini menjadi tantangan bagi DFSK untuk membangun brand, tidak hanya mobil keren dengan harga murah, tapi seberapa nyaman dan tenang konsumen dalam membeli mobil seperti DFSK Glory 560. Tentunya dengan layanan purna jual yang diberikan. Setidaknya, DFSK sudah memulainya dengan memberikan garansi 7 tahun atau 150 ribu kilometer pada DFSK Glry 560 dan juga DFSK Glory 580. 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi