Kabut Asap Melanda, Ini yang Harus Diperhatikan saat Mengemudi
Reporter: Wira Utama
Editor: Eko Ari Wibowo
Rabu, 18 September 2019 15:33 WIB
Warga bersepeda menggunakan masker pelindung pernapasan ketika melintas di jalan Ahmad Yani yang terpapar kabut asap di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu, 15 September 2019. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah Provinsi Kalsel mengakibatkan Kota Banjarmasin terpapar kabut asap dengan aroma yang menyengat dan bertambah pekat dalam beberapa hari. ANTARA
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaKabut asap menerpa wilayah di Sumatera dan Kalimantan akibat kebakaran hutan dan lahan. Kondisi itu, disebut akan mengganggu jarak pandang sebagian besar pengemudi kendaraan bermotor.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kabut asap tentu mengganggu aktivitas mengemudi di jalanan. Terlebih jika kendaraan yang digunakan tidak dilengkapi fitur-fitur keselamatan canggih,"kata Direktur Pelatihan Safety Defensive Consultant Indonesia atau SDCI, Sony Susmana saat dihubungi Tempo, Rabu, 18 September 2019.

Kondisi itu, kata Sony, mengharuskan pengemudi memiliki skill individu mumpuni agar bisa terhindar dari bahaya kecelakaan. Namun sayangnya, sebagian besar pengemudi belum menerapkan cara mengemudi defensive.

"Kebanyakan lebih mengandalkan reaktif, sehingga risiko kecelakaan menjadi tinggi,"ujarnya.

Selain itu, Sony juga mengimbau agar para pengemudi yang berada di wilayah kabut asap agar tetap menggunakan masker saat berkendara. Kemudian, saat kondisi cuaca sudah dalam level ekstrim dan sudah mengganggu jarak pandang, sebaiknya jangan mengemudi. "Kalau jarak pandang maksimal hanya 25 meter, lebih baik hindari berkendara,"ucap Sony.

Adapun tips-tips secara umum yang perlu diperhatikan saat berkendara sebagai berikut:

1. Jaga Kecepatan. Semakin rendah kecepatan semakin lebar visibilitas dan semakin besar ruang aman yang ada di sekeliling kendaaan. Sehingga ada jarak yang dijaga untuk antisipiasi segala kemungkinan. Jaraknya disesuaikan dengan kemampuan mata, usia, dan kesehatan dalammenangkap objek di depan.

2. Fokus. Membaca tanda di sekeliling terutama di bagian depan. Sehingga pengarah atau rambu lalu lintas dan arah perjalanan dapat dibaca dengan maksimal.

3. Nyalakan Lampu. Sesuaikan dengan kebutuhan, terkhusus dalam kondisi kabut. Tanda lampu, bertujuan untuk mengkomunikasikan keberadaan kendaraan Anda dengan kendaraan lain.

4. Siaga Rem. Tips aman berkendara ini sebagai tindakan reaktif atau terakhir. Siaga untuk melakukan pengereman menjadi alternatif untuk terhindar dari bahaya dan risiko kecelakaan.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi