Part Suzuki Jimny Ini Bisa Diupgrade Tanpa Menghanguskan Garansi
Reporter: Wawan Priyanto
Editor: Eko Ari Wibowo
Rabu, 2 Oktober 2019 19:39 WIB
Seorang model berpose di samping Suzuki Jimny Tough Consept dalam pameran GIIAS 2019 di ICE BSD, Tangerang, Kamis 18 Juli 2019. Varian Suzuki Jimny Tough Consept ini semakin menguatkan Jimny sebagai mobil off-road sejati. Tempo/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Pembeli Suzuki Jimny terbaru bisa diklaim lebih banyak dari kalangan penghobi atau penggemar mobil SUV berpenggerak 4x4. Nah, biasanya pembeli Suzuki Jimny langsung mendandani mobilnya agar dapat digunakan untuk berkendara di medan offroad.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kaki-kaki biasanya menjadi sasaran pertama untuk diupgrade, yang paling gampang adalah ban (menggunakan ban pacul),” kata Totok Yulianto, Section Head Service Administration PT Suzuki Indomobil Sales beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Totok mengingatkan agar pemilik Suzuki Jimny yang ingin memodifikasi kendaraannya memperhatikan soal garansi yang bisa saja hangus. Menurut Totok, terdapat beberapa hal teknis yang jika tidak diperhatikan bisa saja menghanguskan garansi.

“Sekalipun yang diganti adalah ban, tentu ada batasan yang tidak boleh dilanggar, misal menggunakan ban berukuran besar yang memaksa mengubah kaki-kaki secara keseluruhan sehingga garansinya hangus,” ujarnya. “Hal yang sama juga berlaku untuk mesin.”

Totok menyarankan kepada pemilik Suzuki Jimny generasi terbaru untuk berkonsultasi ke bengkel resmi Suzuki ketika ingin memodifikasi kendaraan kesayangannya.

Sementara itu, 4W Marketing Director PT SIS Donny Saputra menyampaikan bahwa inden atau pemesanan Suzuki Jimny di Indonesia sudah mencapai lebih dari dua tahun.

Di beberapa dealer bahkan ada yang lebih dari empat tahun. “Sementara ini pemesanan Suzuki Jimny yang sudah terlalu lama di beberapa dealer dihentikan,” kata Donny.

Donny menyampaikan bahwa saat ini Indonesia hanya mendapatkan kuota sebanyak 50 unit, sedangkan kapasitas produksi Suzuki Jimny di pabrik di Jepang hanya 5.000 unit per bulan. “Itu untuk memenuhi permintaan di seluruh dunia,” ujarnya.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi