BBM Nabati D-100 Pertamina Diuji 200 Km, Ini Hasilnya
Reporter: Muhammad Hendartyo
Editor: Wawan Priyanto
Sabtu, 18 Juli 2020 17:29 WIB
Petugas menunjukkan sampel bahan bakar minyak (BBM) B-20, B-30, dan B-100 di Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, bahwa Indonesia dapat menggunakan campuran dari bahan nabati seperti minyak sawit dalam solar hingga 100 persen atau biodiesel 100 (B-100) pada tiga tahun mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Deputy CEO PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Budi Santoso Syarif mengatakan Keunggulan D-100 sebagai bahan bakar minyak (BBM) pertama di Indonesia yang terbuat dari 100 persen bahan nabati bukan lagi angan-angan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

D-100 yang diproduksi Pertamina memiliki spesifikasi Cetane Number yang sangat tinggi, yaitu hingga 79 sehingga diyakini dapat menghasilkan performa kendaraan yang lebih baik sebagai campuran bahan bakar.

Budi mengatakan hal itu pun dibuktikan dengan hasil uji performa (road test) yang menunjukkan penggunaan D-100 dalam campuran bahan bakar kendaraan dapat meningkatkan performa kendaraan dan mengurangi emisi gas buang.

“Menurut hasil uji lab kami, terukur bahwa angka Cetane Number bahan bakar campuran D-100 pada Dexlite dan FAME yang digunakan tersebut mencapai angka minimal 60 atau lebih tinggi dari bahan bakar diesel yang ada saat ini. Demikian juga hasil uji emisi kendaraan menunjukkan Opacity (kepekatan asap gas buang) turun menjadi 1,7 persen dari sebelumnya 2,6 persen saat tidak dicampur dengan D-100,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 18 Juli 2020.

Dalam uji performa tersebut, bahan bakar yang digunakan adalah campuran D-100 sebanyak 20 persen, Dexlite sebanyak 50 persen dan FAME sebanyak 30 persen.

Uji performa itu dilakukan pada 14 Juli 2020 sepanjang 200 km menggunakan kendaraan jenis MPV berbahan bakar diesel keluaran 2017. Selain hasil uji kuantitatif yang bagus, pengguna kendaraan pun tetap merasa nyaman selama menggunakan kendaraannya.

Di antaranya, tidak ada excessive noise selama berkendara, tarikan mesin lebih bertenaga dan asap buang knalpot tetap bersih meski pada RPM tinggi. Dengan performa yang lebih baik tersebut, akan lebih hemat dari sisi penggunaan BBM maupun perawatan mesin.

Budi menambahkan, hasil uji performa yang bagus ini juga membuktikan bahwa D-100 yang diproduksi Perdana di Kilang Dumai Pertamina dapat menjawab kebutuhan green energy di Indonesia.

Hal ini karena D-100 dibuat dari 100 persen bahan nabati turunan dari CPO atau kelapa sawit yang banyak terdapat di Indonesia. Dengan demikian, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, maka Indonesia dapat mengoptimalkan sumber daya alamnya untuk menciptakan kedaulatan energinya sendiri.

“Ini adalah yang pertama di Indonesia dan hanya sedikit perusahaan yang dapat melakukannya. Kami membuktikan bahwa Pertamina berhasil melakukannya di Kilang Dumai, dengan dibantu oleh Katalis Merah Putih yang merupakan kerjasama Research & Technology Center Pertamina dan Institut Teknologi Bandung," kata dia.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi