Penyebab Kecelakaan Bus di Indonesia karena Kelistrikan, KNKT Terkejut
Reporter: Moh Khory Alfarizi
Editor: Jobpie Sugiharto
Sabtu, 20 Maret 2021 07:01 WIB
Bus pariwisata terperosok ke jurang di Jalan Raya Sumedang-Cibereum, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 10 Maret 2021. Bus berkapasitas 62 penumpang tersebut tengah membawa rombongan peserta ziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - KNKT atau Komite Nasional Keselamatan Transportasi telah menemukan penyebab tujuh  kecelakaan bus selama tiga tahun terakhir sejak 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yang menarik, KNKT mendapati penyebabnya adalah masalah kelistrikan.

“Saya terkejut, banyak yang amburadul, karoseri dan perawatannya kurang baik,” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam diskusi virtual hari ini, Kamis, 18 Maret 2021.

Soerjanto meminta ATPM (agen tunggal pemegang merek) agar setiap mengirim bus harus disertai sistem kelistrikan yang benar. Artinya, sudah terpasang kabel yang sudah tersusun atau sistem wairing diagram.

“Kita minta di setiap bundel kabel harus ada yang belum terpakai, dan di dalamnya sekring agar penyambungan listriknya benar."

BacaKecelakaan Bus di Sumedang dan Sumsel, Ini Kritik Pengamat 

KNKT juga mendatangi perusahaan karoseri bus yang diinvetigasi agar melakukan perbaikan. Perbaikan agar tak terjadi kecelakan bus itu meliputi sistem kelistrikan, seperti pergantian kabel yang sesuai standar.

Menurut Soerjanto, berdasarkan hasil investigasi bus yang kecelakaan ditemukan ruang baterai (aki) banyak yang kropos berkarat. Maka KNKT meminta perusahaan karoseri membuat kotak aki yang tahan karat.

Soerjanto menekankan bahwa keselamatan transportasi sangat mempengaruhi pariwisata. Belajar dari kasus dua turis Prancis yang tewas karena speedboat meledak di Bali, Pemerintah Prancis akhirnya melarang warganya menggunakan speedboat saat berlibur ke Indonesia.

“Membuat citra negara kita buruk,” ucap menjelaskan efek kecelakaan bus.

Belum dijelaskan apalah kecelakaan bus maut di Sumedang, Jawa Barat, yang menewaskan 29 orang dan di Sumatera Selatan yang merenggut 35 nyawa juga dipicu sistem kelistrikan.  

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi