TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mengungkapkan dampak krisis chip semikonduktor secara global mulai dirasakan pabrikan otomotif di Indonesia.
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan industri otomotif nasional memang terdampak tapi sejauh ini saat ini belum separah di negara-negara raksasa otomotif dunia.
"Kita masih belum setinggi mereka, seperti di negara maju, dalam penggunaan chip semikonduktor," ucapnya kepada Tempo hari ini, Senin, 17 Mei 2021.
Kukuh menuturkan dari laporan anggota Gaikindo saat ini bisa dipastikan Indonesia aman aman dari krisis pasokan chip semikonduktor. Meski begitu, dia mengaku belum menerima data lengkap mengenai perusahaan yang terkena dampak krisis chip semikonduktor.
Kukuh menerangkan anggota Gaikindo terus berupaya mencari alternatif pemasok semikonduktor sebab chip itu bukan barang pemasok tunggal (singlesourching).
Kelangkaan chip semikonduktor global mengganggu produksi kendaraan bermotor sejak beberapa bulan terakhir. Salah satu perusahaan otomotif yang terdampak adalah produsen mobil Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang seperi Mitsubishi Motors Corp.
Adapun General Motors, Volkswagen, Toyota, Ford, dan Stellantis sudah lebih dulu membatasi produksi di sejumlah negara. Bahkan sejumlah perusahaan industri otomotif di AS, Cina, dan Eropa menutup sementara pabrik mobil mereka gara-gara kelangkaan chip semikonduktor.
Baca: Krisis Semikonduktor Ancam Pemulihan Industri Otomotif Cina
HIDAYAT SALAM