TEMPO Interaktif, Jakarta: Bendera start Reli Dakar--balapan legendaris terberat dunia--dikibarkan pada Sabtu (3/1). Tapi reli yang semula digelar di Afrika Barat dengan finis di Dakar, Senegal, kini dipindah di Buenos Aires, Argentina, yang terletak di pojok Amerika Selatan.
Kejuaraan tahunan yang sekarang digelar untuk ke-31 kali ini semula bernama Reli Paris-Dakar karena dimulai dari Paris dan berakhir di Dakar. Belakangan, start tidak lagi di Paris sehingga namanya berubah menjadi Reli Dakar.
Pada kejuaraan tahun lalu, lomba dihentikan setelah empat wisatawan Prancis dibunuh di Mauritania dan al-Qaidah ke Afrika Utara terus mengancam warga Prancis. Karena itu, panitia--Organisasi Sport Amaury (ASO)--memindahkan ke tempat sangat jauh dari Afrika, Amerika Latin.
Direktur reli, Etienne Lavigne, mengatakan ancaman keamanan sangat tinggi di Afrika Barat, lokasi tradisional reli ini. Ia menyebut sejumlah tentara Mauritania yang diculik dan dibunuh di lokasi yang sudah 30 kali menjadi jalur reli. "Malangnya, berita dari Afrika sangat dramatis," kata Lavigne. "Saya mengingatkan Anda bahwa al-Qaidah masih banyak berbicara."
Kepindahan ke Argentina membuat jengkel negara-negara Afrika karena masih menggunakan nama Reli Dakar. Mereka juga marah karena kehilangan penghasilan dari wisawatan yang menyaksikan reli serta citranya rusak.
Tapi Lavigne mengatakan hak cipta nama "Reli Dakar" itu di tangan mereka sehingga tidak ada persoalan meski lokasi dipindah. "Saya bahkan mengatakan bahwa nama ini tidak ada yang lebih tepat lagi," katanya.
Lomba kali ini dimulai dari Buenos Aires, masuk Cile, dan berakhir di ibu kota Argentina ini juga. Dalam perjalanan, peserta mesti menaklukkan pegunungan Andes, padang pasir Atacama, dan padang rumput Patagonia di wilayah Argentinan dan Cile
Sebanyak 82 truk, 188 mobil, 230 sepeda motor, dan 30 ATV akan bertarung menempuh 9.580 kilometer (kira-kira sembilan kali jarak Jakarta-Surabaya) selama 15 hari.
Peserta yang paling terkenal adalah Stéphane Peterhansel, yang sudah sembilan kali juara, serta Carlos Sainz, dua kali juara reli dunia. Sebanyak 80 peserta adalah pereli amatiran dan kali ini bukan kekecualian.
THE TIMES/NURKHOIRI