Warga mengendarai sepeda motor saat ujian praktik SIM (Surat Izin Mengemudi) C di Satpas (Satuan Penyelenggaraan Administrasi) Polres Bekasi Kota, Jawa Barat, Senin 7 Agustus 2023. Polri mengganti lintasan berbentuk angka 8 serta zig zag dengan lintasan baru berbentuk huruf S di seluruh Satpas Polda se-Indonesia dan Satpas Polres Bekasi menyatakan kelulusan uji praktek pembuat SIM mencapai 90 persen setelah pergantian lintasan tersebut. ANTARA/ Fakhri Hermansyah
GOOTO.COM, Jakarta - Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan tingkat kelulusan ujian SIM (surat izin mengemudi) sepeda motor atau SIM C mengalami peningkatan hingga 80 persen. Peningkatan ini terjadi setelah jalur ujian praktik SIM C diubah.
"Angka keberhasilan (lulus ujian praktik SIM), secara persentase mendekati hampir 80 sampai 90 persen," kata Latif, dikutip dari Antara hari ini, Sabtu, 23 September 2023.
Menurut Latif, meskipun angka keberhasilan ujian praktik SIM tersebut meningkat, namun dia menilai masyarakat masih perlu melatih mengendalikan diri saat berkendara.
"Cuma karena kesadaran mereka untuk mengendalikan diri saja yang perlu dilatih, kepedulian terhadap lingkungan ini yang harus dimiliki oleh seluruh para pengemudi, itu yang terpenting," jelasnya.
Lebih lanjut Latif mengatakan bahwa masyarakat antusias mengikuti ujian SIM model baru. Kendati demikian, dia menilai masih banyak peserta yang tidak lulus karena tidak menaati rambu-rambu yang ada.
"Kalau keterampilan yang biasa dengan membentuk angka 8 sulit, ini, kan sudah diganti dengan membentuk huruf S, sangat mudah, tetapi banyak mengalami kegagalan adalah kesadaran mereka tentang rambu-rambu yang ada,” ucapnya.
Untuk diketahui, Korlantas Polri memberlakukan lintasan ujian praktik SIM baru untuk pembuatan SIM C secara serentak di seluruh Indonesia sejak 7 Agustus 2023. Lintasan baru ini telah mengalami revisi dari sebelumnya.
Ada lima materi dalam praktik ujian SIM C baru ini, salah satunya adalah lintasan berbentuk huruf S. Materi baru tersebut dirangkai sedemikian rupa untuk merepresentasikan lintasan selayaknya di jalan raya.
Kemudian ada uji berkendara di trek lurus, diikuti lintasan manuver U-turn atau putaran balik, dilanjutkan dengan gerakan huruf S, dan kemudian membayangkan buang kiri dan ke kanan. Lalu pada materi terakhir, pemohon SIM tidak boleh jatuh saat berkendara di lintasan menanjak.
Dia juga menyatakan bahwa kaki tidak boleh menginjak aspal saat ujian praktik SIM diberlakukan. Menurutnya, perlu keterampilan agar masyarakat bisa melewati lintasan tanpa menginjakkan kaki ke aspal.
DICKY KURNIAWAN | ANTARA
Pilihan Editor: Sampai Saat Ini BRIN Belum Lakukan Riset Terkait Teknologi Nikuba
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto
