
Piston dan ring piston motor aus. (Foto: Gooto/Kusnadi Chahyono)
GOOTO.COM, Jakarta - Connecting Rod atau batang seher merupakan salah satu komponen pada motor yang memegang peran penting dalam proses konversi energi di dalam mesin pembakaran dalam. Secara sederhana, komponen ini berfungsi sebagai batang penghubung antara piston dan poros engkol (crankshaft).
Selain fungsi utama itu, ada beberapa fungsi utama lain dari Connecting Rod ini. Berikut penjelasannya, dilansir dari laman Suzuki Indonesia pada hari ini, Rabu, 11 Juni 2025:
1. Sebagai Penghubung Piston dan Crankshaft
Saat piston bergerak naik turun akibat proses pembakaran bahan bakar di ruang bakar, komponen ini meneruskan gerakan tersebut ke crankshaft sehingga menghasilkan putaran.
Bisa dibilang, komponen ini menjadi jembatan penghubung yang mentransfer gaya dan energi antara piston dan crankshaft, sehingga mendukung kinerja dan kelancaran mesin secara keseluruhan.
2. Transfer Gaya
Selama siklus pembakaran di dalam mesin, piston menerima tekanan kuat dari ledakan bahan bakar yang mendorongnya bergerak ke bawah dengan cepat. Connecting rod mempunyai peran penting dalam mekanisme mesin, yaitu sebagai penghubung yang meneruskan gaya tekan yang dihasilkan oleh piston langsung ke poros engkol.
3. Pengubahan Gerakan
Proses transformasi gerakan menjadi kunci utama agar mesin dapat menghasilkan tenaga putar yang dibutuhkan untuk menggerakkan kendaraan dengan optimal dan efisien. Jika komponen ini tidak bekerja dengan baik, maka kinerja mesin akan terganggu dan tenaga yang dihasilkan menjadi tidak maksimal.
4. Membangkitkan Gaya Putar
Piston yang bergerak naik dan turun di dalam silinder karena ledakan bahan bakar akan meneruskan gaya tekan tersebut ke komponen ini. Connecting rod kemudian meneruskan gaya tersebut ke poros engkol, yang berfungsi mengubah gerakan linear piston menjadi gerakan putar. Saat poros engkol berputar, ia menghasilkan gaya putar yang dikenal sebagai torsi (torque).
Torsi inilah yang menjadi sumber tenaga utama untuk memutar roda kendaraan melalui sistem transmisi dan diferensial. Dengan adanya gaya putar ini, roda kendaraan dapat berputar dan menghasilkan dorongan ke depan, sehingga kendaraan dapat bergerak maju dengan lancar dan efisien di jalan.
5. Mendukung Kinerja Mesin
Komponen ini harus mampu menahan beban tarik dan tekan yang terjadi secara berulang-ulang dalam siklus pembakaran mesin, sehingga harus dirancang dengan bahan yang kuat dan tahan terhadap tekanan tinggi serta suhu ekstrem.
Ketahanan komponen ini terhadap beban-beban tersebut sangat krusial agar tidak mudah mengalami kelelahan material atau kerusakan, yang bisa berdampak buruk pada performa dan umur mesin.
Dengan kemampuan menahan tekanan dan beban mekanis yang berat ini, komponen ini berkontribusi besar dalam menjaga agar mesin dapat bekerja secara optimal, efisien, dan stabil dalam jangka waktu yang panjang.
Pilihan Editor: Veda Ega Pratama Nyaris Podium di Red Bull Rookies Cup Aragon 2025