
Ki-Ka: Satoshi Ogiso CEO Hino, Koji Sato CEO Toyota Motor Corporation, Martin Daum CEO Daimler Truck, dan Karl Deppen, CEO Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation. (Foto: Toyota)
GOOTO.COM, Jakarta - Daimler Truck AG, Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation, Hino Motor Ltd., dan Toyota Motor Corporation sepakat untuk melaksanakan merger Mitsubishi Fuso dan Hino dalam posisi yang setara. Kesepakatan final merger ini akan membentuk perusahaan baru.
"Dua kekuatan besar kini bersatu untuk menghadirkan solusi transportasi rendah karbon. Skala adalah kunci dalam transformasi teknologi industri ini," kata CEO Daimler Truck Karin Radstrom dalam siaran pers yang diterima Gooto pada hari ini, Jumat, 13 Juni 2025.
Pokok-pokok kesepakatan merger ini menjadikan Mitsubishi Fuso dan Hino akan bergabung secara setara dan bekerja sama dalam pengembangan, pengadaan, dan produksi kendaraan niaga. Kemudian, Daimler Truck dan Toyota masing-masing akan memiliki 25 persen saham di perusahaan holding tersebut.
Selanjutnya, holding company akan memiliki 100 persen saham Mitsubishi Fuso dan Hino. CEO untuk perusahaan baru ini adalah Karl Deppen, yang merupakan CEO Mitsubishi Fuso dan kantor pusatnya akan bertempat di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini juga akan tercatat di Prime Market Bursa Saham Tokyo.
"Dengan menyatukan kekuatan, merek, dan keahlian kami, kami siap mendukung pelanggan dengan lebih baik. Saya merasa terhormat dipercaya memimpin perusahaan baru ini," kata Karl Deppen.
Nama resmi perusahaan ini baru akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan. Proses ini masih menunggu persetujuan dari dewan direksi, pemegang saham, dan otoritas terkait.
Holding company baru ini direncanakan beroperasi pada April 2026. Perusahaan hasil merger ini nantinya akan memiliki lebih dari 40.000 karyawan serta skala operasi, sumber daya, dan kepemimpinan teknologi yang mumpuni untuk masa depan industri kendaraan niaga di kawasan Asia-Pasifik dan pasar global lainnya.
Pilihan Editor: 199 Ribu Kendaraan Kembali ke Jabotabek saat Arus Balik Idul Adha 2025