Jorge Martin Ingin Tinggalkan Aprilia, Eks Rider: Ini Bencana bagi MotoGP
Reporter: Gooto.com
Editor: Rafif Rahedian
Minggu, 22 Juni 2025 06:00 WIB
Jorge Martin. (Foto: Aprilia Racing)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Drama MotoGP yang melibatkan sang juara dunia 2024, Jorge Martin dengan tim Aprilia kian memanas. Ia dikabarkan ingin hengkang dari tim yang baru dibelanya musim 2025, sebelum menuntaskan satu kalipun balapan resmi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, klausul kontrak yang ia sepakati dengan pihak Aprilia memungkinkan dirinya untuk mencari tim baru pada musim berikutnya. Situasi ini pun menyita banyak perhatian dari berbagai pihak, termasuk dari mantan pembalap yang kini menjadi analis MotoGP, Neil Hodgson. 

“Ini bencana. Kita tidak ingin melihat hal seperti ini. Kami diberitahu bahwa dia menandatangani kontrak dua tahun, tapi kami tidak tahu ada klausul itu,” jelasnya seperti dikutip dari Paddock GP.

Jorge sendiri mulai bergabung dengan Aprilia setelah meraih gelar juara MotoGP di musim sebelumnya bersama tim Pramac Ducati. Alih-alih melanjutkan tren positif, ia justru mengalami banyak tantangan sejak seri MotoGP 2025 bergulir, mulai dari cedera ketika tes pramusim hingga terlibat kecelakaan hebat di Qatar.

Klausul kontraknya yang belakangan menjadi perbincangan publik ditujukan agar pihak tim dan pembalap dapat meninjau kinerja serta proses kerja sama mereka dalam jangka waktu tertentu.

Sayangnya, periode peninjauan tersebut terjadi ketika Jorge tengah berada dalam masa pemulihan, sehingga komunikasi dari kedua belah pihak tidak dapat berjalan dengan maksimal.

“Menurut saya, dia akan pergi di akhir tahun ini. Dia sudah pernah melakukan hal yang sama dengan KTM di Moto2, dan itu terbukti sebagai langkah yang tepat,” sambung Hodgson.

Sementara itu, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola menyebut bahwa timnya saat ini cukup sukses dalam perolehan poin bersama Marco Bezzecchi. Pernyataan ini disinyalir menjadi bentuk sindiran halus kepada Jorge Martin.

“Kami punya motor yang bisa menang,” tegas Rivola.

Di sisi lain, drama ini juga mendapat komentar dari kepala tim satelit Ducati, Alessio Uccio Salucci. Sosok di balik keberhasilan Valentino Rossi dan tim balap VR46 ini mengungkapkan filosofinya dalam menghadapi situasi MotoGP yang sangat menjunjung tinggi kesetiaan. 

“Saya berharap MotoGP tidak akan pernah menjadi seperti F1, di mana kontrak dapat dengan mudah diputus. Kita harus menghormati banyak hal,” ujarnya.

“Jika Anda menandatangani kontrak selama dua tahun, Anda menundukkan kepala, Anda diam dan Anda bekerja,” tambah Uccio.

RIFQI DHEVA ZA’IM | ERWAN HARTAWAN

Pilihan Editor: Maxfort Sulap Toyota Hilux Jadi Kendaraan Taktis Militer Harian

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi