
Mobil listrik VinFast VF3 dalam pameran otomotif GIIAS 2025 di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, 2 Agustus 2025. Tempo/M. Taufan Rengganis
GOOTO.COM, Jakarta - Pada GIIAS 2025 VinFast Indonesia menggelar diskusi mengenai peluang investasi serta peran mobilitas listrik yang terus berkembang dalam mendukung agenda ekonomi berkelanjutan. VinFast mengundang mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan untuk berbicara soal investasi ekosistem kendaraan listrik.
“Indonesia berada di titik balik unik dengan bonus demografi yang dapat membantu negara naik kelas dalam dekade mendatang. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, pendidikan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) harus menjadi prioritas agar generasi muda memiliki keterampilan esensial untuk inovasi dan ekonomi hijau,” kata Gita.
“Dengan stabilitas makroekonomi serta agenda dekarbonisasi, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan dunia pendidikan akan membuka jalan menuju pertumbuhan berkelanjutan sekaligus mendorong fase kemajuan berikutnya bagi Indonesia,” tambah dia.
Agar mencapai Indonesia hijau, menurut Gita, investasi modal sangat penting. Namun untuk menarik investasi ini, harus ada kepastian hukum bagi pelaku industri serta tenaga kerja yang terampil. Setelah dua faktor ini terpenuhi, lanjut dia, modal akan datang dengan sendirinya.
Mengenai investasi VinFast di Indonesia, CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya membangun mobil listrik, tetapi juga sebuah electric nation.
VinFast berkomitmen pada investasi jangka panjang, termasuk pabrik perakitan kendaraan listrik senilai USD 200 juta (Rp 3,2 triliun) di Subang yang pada awalnya akan memproduksi 50.000 unit per tahun dan langsung mempekerjakan 1.000 pekerja, belum termasuk pemasok.
“Kami juga mengembangkan jaringan pengisian daya kendaraan listrik nasional dengan tujuan menjadikan mobilitas hijau terjangkau, andal, dan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Kariyanto.
Demi mendukung ekosistem kendaraan listrik, VinFast menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk mitra bisnisnya, V-Green, untuk mengembangkan infrastruktur pengisian baterai yang andal dan layanan mobilitas hijau.
VinFast juga berkolaborasi dengan mitra lokal dan internasional seperti Chargecore, ChargePoint, Amarta Group, dan CVS untuk memasang sekitar 63.000 titik pengisian daya hingga akhir 2025.
Demi memperluas layanannya, VinFast berencana beroperasi di 19 provinsi dan 41 kota pada 2026. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelanggan menerima layanan lengkap dan dukungan purna jual yang prima. Pendekatan ekosistem ini mengintegrasikan manufaktur, infrastruktur, layanan, dan inovasi untuk mempercepat perjalanan Indonesia menuju emisi nol bersih.