
Interior Hyundai Stargazer Cartenz dalam pameran otomotif GIIAS 2025 di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Banten, 23 Juli 2025. Tempo/M. Taufan Rengganis
GOOTO.COM, Jakarta - Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengomentari soal perang harga yang terjadi di industri otomotif Indonesia saat ini. Menurutnya, penurunan harga jual kendaraan ini bisa berdampak buruk pada industri otomotif itu sendiri.
"Jangan lupa yang namanya non performing loan (NPL) masih ada. NPL ini yang menjadi dasar pembiayaan, padahal kalau di segmen bawah itu pembiayaannya harus kuat," kata Fransiscus saat ditemui di arena pameran GIIAS 2025, Jumat, 1 Agustus 2025.
"Sehingga, kalo approval rate-nya kecil, produk baru yang diperkenalkan belum tentu mendapatkan dana secara kredit. Nah, ini yang menyebabkan volume penjualan tidak sesuai dengan apa yang diekspektasikan," ujarnya menambahkan.
Fransiscus menjelaskan bahwa saat ini ada produk-produk otomotif yang bermain di sektor premium, menengah, dan bawah. Menurut data, lanjutnya, sektor menengah atas, premium khususnya, terus mengalami pertumbuhan. Namun, segmen kendaraan kelas B atau A, termasuk LCGC (Low Cost Green Car), masih mengalami masalah dengan NPL, yang bisa membuat konsumen tidak mendapatkan fasilitas kredit yang baik.
Selain itu, Fransiscus juga menjelaskan bahwa perang harga ini bisa membuat harga jual kembali kendaraan menjadi turun. Hal itu bisa berdampak juga dari sisi profitability dealer brand secara umum, yang ikut menurun.
"Itu situasi yang tidak diinginkan tentunya. Jadi, secara supply chain, manufaktur, distributor, dan dealer harus sama-sama profit, sama-sama menghasilkan keuntungan agar bisa membiayai operasional mereka, sehingga tidak terjadi yang namanya pemutusan hubungan kerja (PHK), karena secara profitability pasti bagus, itu yang kami harapkan dari industri otomotif saat ini," ucapnya menjelaskan.
Perang harga memang tengah terjadi di industri otomotif Indonesia, terlebih kian menguat di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Sejumlah pabrikan otomotif dari merek Cina hingga Jepang menjual kendaraan dengan harga yang terbilang murah dari rata-rata harga di segmennya.
Pilihan Editor: GIIAS 2025: Mengenal Teknologi Terkini di Nissan X-Trail e-Power