TEMPO Interaktif, Le Mans - Pembalap San Carlo Honda Gresini, Marco Simoncelli, membela usahanya mengambil alih posisi kedua dari Dani Pedrosa pada lomba balap motor MotoGP Prancis, pekan lalu. Dalam lomba tersebut, Pedrosa terjatuh yang membuat tulang selangkanya patah, sementara Simoncelli mendapat sanksi.

Kedua pembalap itu saling bersenggolan ban setelah Pedrosa menyalip Simoncelli untuk memperebutkan posisi kedua di putaran 18 dari 28. Pedrosa berada di sisi dalam ketika ban depannya menyentuh ban Simoncelli setelah pembalap Italia itu berusaha melaju dari luar di depan lawannya.

Setelah peristiwa tabrakan, Simoncelli tetap melanjutkan lomba meski mendapat penalti. Hal itu membuat peluangnya meraih podium sirna dan hanya mampu finis di posisi kelima. Namun, pembalap berambut kribo itu menegaskan ia memang melakukan tindakan normal, yakni mengeram laju motor ketika ban depan Pedrosa menyentuh ban belakangnya. Ia bahkan mengaku memberi ruang kepada pembalap Spanyol tersebut.

“Saya sedih karena gagal meraih podium. Di atas semuanya, Pedrosa terluka. Menurut opini saya, Pedrosa mengalami sedikit kesulitan ketika menyalip saya di saat yang sama saya mengerem,” kata Simoncelli, Selasa 17 Mei 2011.

Pedrosa, menurut Simoncelli, mengerem sebelum berada di tikungan. “Dan saya berada di luar dan di depan tikungan. Saya tidak ingin mengalah, jadi saya biarkan ia berjarak hanya semeter,” ujarnya.

Simoncelli memang banyak mendapat kecaman terkait gaya mengemudi "urakan" yang dilakukannya ketika berlomba. Bahkan Valentino Rossi pun angkat bicara. "Kali ini Marco sudah keterlaluan," kata Rossi. 

CRASH | AUTOSPORT I BAGUS WIJANARKO