
Susie Wolff yang merupakan istri dari salah satu pemegang sahan di tim Williams, Toto Wolff kini mempunyai peranan penting di tim tersebut, yaitu sebagai Test Driver mobil Formula 1 FW35. omnicorse.it
TEMPO.CO, London - Pembalap pengembang tim Formula One Williams, Susie Wolf, percaya tidak akan lama lagi orang-orang bisa melihat perempuan beradu cepat di lintasan jet darat. Wolf berkeras momentum indah itu akan datang.
Wolf kini merupakan satu-satunya perempuan yang berada di sirkuit F1. Namun ia masih terhalang oleh dominasi laki-laki di olahraga "maskulin" ini.
Keyakinan perempuan Skotlandia atas masa depan kaumnya di F1 itu, sebagai alasan atas komentar mantan pembalap F1 asal Inggris, Sir Stirling Moss. Menurut Moss, wanita tidak akan memiliki bakat mental untuk mengendarai mobil F1. Namun Wolf membantah, karena masalahnya hanya soal waktu dan jaringan yang memberi kesempatan perempuan untuk unjuk kebolehan.
"Saya pikir ada cukup beberapa gerakan besar sekarang, orang ingin melihat seorang wanita di Formula One, momentum pasti ada," kata Wolf kepada Metro, Kamis, 2 Mei 2013. "Bagi saya langkah logis selanjutnya adalah dengan melakukan tes pembalap muda, dan melakukannya dengan baik, dan kemudian melihat apa langkah selanjutnya setelah itu."
Tanggal tes pembalap muda tahun ini belum dikonfirmasi oleh Formula One. Namun Wolf mengatakan, dia tidak berniat melewatkan langkah-langkah dalam pengembangan kaumnya di ajang F1. "Setelah saya melakukan tes, saya akan mengajukan permohonan lisensi super dan kemudian saya harus mendapatkan diriku cukup dekat dan berharap mendapat kesempatan untuk menjadi pembalap," kata perempuan berusia 30 tahun itu.
"Saya akan memiliki jarak tempuh yang cukup untuk mendapat lisensi tapi tidak ada gunanya melakukan hal itu sekarang karena secara realistis saya belum bisa mendapatkan kursi balap," tambah Wolf. Sepanjang sejarah F1, 5 pembalap wanita pernah menjajal balap jet darat itu. Namun hanya 2 orang yang mampu menembus start yaitu Maria Teresa de Filippis dan (1958-1969) dan Lella Lombardi (1974-1976). Lombardi bahkan sempat meraih poin.
METRO | BBC | KHAIRUL ANAM
Baca juga:Legenda Hidup Inter Kagumi Trio BarcelonaLewandowski Pilih Bayern Ketimbang MU 10 Fakta Menarik Jelang Chelsea Vs Basel Casillas: Masa Depan Saya di Real Madrid Andik Vermansyah Bimbang Bertahan di Persebaya PSSI Beri Ucapan Selamat ke Semen PadangLuiz: Liga Europa Sangat Penting Buat Chelsea