Sirkuit Sentul Kejar Kelayakan Gelar Moto GP 2017  
Reporter: Tempo.co
Editor: Yocta Nurrahman
Sabtu, 23 Mei 2015 11:53 WIB
Pembalap MotoGP tim Repsol Honda, Dani Pedrosa melakukan atraksi wheelie (mengangkat roda depan motor) dalam acara meet and greet di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, 21 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan
Iklan

TEMPO.COJakarta - Manajemen Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, langsung bergerak cepat setelah ada peluang menggelar salah satu seri kejuaraan balap motor terbesar di dunia, yaitu MotoGP 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengelola Sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto di Bogor, Jumat, mengatakan langkah pertama yang dilakukan adalah terus melakukan koordinasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta dengan Dorna selalu penyelenggara MotoGP.

"Peluang sudah di depan mata. Banyak keuntungan jika MotoGP digelar di Indonesia. Makanya kita harus mempersiapkan diri dengan baik sesuai dengan ketentuan yang ada," kata Tinton di sela perayaan ulang tahunnya yang ke-70.

Menurut dia, selain melakukan koordinasi dengan pihak terkait, pihaknya akan terus membangun image bahwa Indonesia mampu kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP. Sebelumnya, Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan bergengsi ini pada 1996 dan 1997.

"Kami optimistis bisa. Makanya, dalam satu pekan ke depan, saya akan membentuk tim untuk mempersiapkan semuanya," ujar mantan pembalap era 70-an itu.

Tinton menjelaskan, meski belum membentuk tim pengkaji yang melibatkan lintas sektoral, pihaknya telah berusaha memenuhi kriteria yang diajukan Dorna selalu penyelenggara kejuaraan, salah satunya renovasi sirkuit. "Renovasi mencapai 50 persen. Yang jelas kami akan terus mengupayakan semaksimal mungkin," tutur ayah pembalap nasional Ananda dan Moreno Soeprapto ini.

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata, Kemenpora, Dorna, dan pihak Sentul telah melakukan pertemuan guna memuluskan Indonesia menjadi tuan rumah salah satu seri MotoGP 2017. Bahkan pihak Dorna diwakili langsung oleh sang CEO, yaitu Carmelo Ezpelata.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak mengaku tertarik dengan usulan yang ada. Demi merealisasikan program tersebut, dalam tiga bulan ke depan akan terus dilakukan pengkajian yang diharapkan berakhir dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

Jika terealisasi, banyak keuntungan yang didapat. Pihak Kementerian Pariwisata dan Wonderful Indonesia berasumsi, dalam empat hari penyelenggaraan, perputaran uang yang terjadi menembus angka Rp 1,4 triliun.

Selain itu, pembalap muda Indonesia dipastikan juga mendapatkan keuntungan karena peluang untuk tampil pada kejuaraan bergengsi di dunia akan terbuka. Bahkan beberapa pabrikan, seperti Honda dan Yamaha, siap memberikan dukungan. Apalagi Indonesia menjadi pasar terbesar kedua pabrikan tersebut.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi