
Pembalap Yamaha asal Italia, Valentino Rossi setelah melintasi garis finish British Grand Prix di Sirkuit Silverstone, Inggris, 30 Agustus 2015. REUTERS/Darren Staples
TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi cuaca di sirkuit Phillip Island yang kerap tak bisa ditebak bisa menjadi penentu siapa yang akan menjadi juara dunia kemenangan dalam balapan Ahad, 18 Oktober 2015. Dari dua kandidat kuat juara dunia MotoGP, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, Rossi jelas lebih unggul jika balapan dalam cuaca hujan.
Balapan MotoGP seri Australia ini diperkirakan berlangsung dalam kondisi hujan. Di sesi latihan pertama pagi tadi saja, hujan menerjang dan membasahi lintasan hingga akhirnya sesi latihan pertama harus dihentikan lebih awal. Suhu lintasan hanya mencapai 20 derajat celcius.
Kekhawatiran akan turunnya hujan dilontarkan oleh pembalap tim Repsol Honda, Dani Pedrosa. Meskipun memenangkan seri MotoGP Jepang di sirkuit Twin Ring Motegi dalam kondisi hujan pekan lalu, Pedrosa menilai cuaca bisa menjadi penentu jalannya lomba Ahad besok.
"Phillip Island akan menjadi rumit karena kondisi cuaca sehingga kami memerlukan kerja keras dan mencoba untuk mendapatkan posisi kualifikasi terbaik," ujarnya dalam konferensi pers Kamis kemarin.
Di tiga seri musim ini yang berlangsung dalam hujan, Rossi selalu mengungguli Lorenzo. Pertama dalam seri MotoGP Inggris di sirkuit Silverstone. Rossi yang saat itu mengalawi balapan dari posisi keempat mampu menjadi yang tercepat sementara Lorenzo yang start dari posisi kedua harus puas berada di tempat keempat saat finish.
Pada seri MotoGP San Marino, Italia, persaingan antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terjadi lebih dramatis. Cuaca yang berubah-ubah dari kering ke basah dan basah ke kering membuat keduanya saling menunggu satu sama lain untuk masuk ke pit dan mengganti motornya.
Valentino Rossi lagi-lagi menjadi pemenang dalam rivalitas mereka berdua. Rossi memaksa Lorenzo tetap berada di dalam lintasan hingga ban belakangnya habis dan akhirnya harus masuk pit lebih cepat. Merasa tertinggal cukup jauh, Lorenzo langsung menggeber Yamaha YZR-M1 miliknya begitu keluar dari pit. Naas, ban yang belum panas membuat pembalap Spanyol itu terjatuh dan tak dapat menyelesaikan lomba. Rossi, meskipun tak menjadi yang tercepat, masih dapat menyelesaikan lomba di posisi kelima.
Drama balapan dalam hujan terakhir terjadi pada seri MotoGP Jepang di sirkuit Twin Ring Motegi akhir pekan lalu. Lorenzo yang start dari posisi terdepan harus melorot ke posisi ketiga saat finish. Sementara Rossi mampu mempertahankan posisi keduanya sejak awal hingga akhir lomba.
Jika drama seperti di tiga seri itu terus berlanjut, Valentino Rossi tampaknya akan bisa memastikan gelar juara lebih cepat. Dengan tiga seri tersisa dan keunggulan 18 angka dari Lorenzo, Rossi sebenarnya hanya perlu memperlebar jarak 8 angka lagi di seri MotoGP Australia dan MotoGP Malaysia akhir pekan depan. Jika bisa mendapatkan 8 angka, Rossi bahkan tak perlu membalap di seri terakhir MotoGP Valencia.
MOTOGP|FEBRIYAN