MotoGP Australia, Semua Pembalap Khawatirkan Efek Wheelspin
Reporter: Tempo.co
Editor: Febriyan
Sabtu, 17 Oktober 2015 05:24 WIB
Pembalap motor GP dari tim Yamaha Valentino Rossi saat mengikuti latihan bebas kedua di Australian Grand Prix, di pulau Phillip Island dekat Melbourne, Australia (17/10). Foto: REUTERS/Mick Tsikas
Iklan
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Para pembalap MotoGP mengkhawatirkan efek wheelspin yang disebabkan oleh rendahnya suhu lintasan sirkuit Phillip Island di seri MotoGP Australia. Ban asimetris yang disediakan oleh pabrikan Bridgestone dianggap belum cukup menangani masalah ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keluhan soal efek ini diungkapkan oleh pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi. Pemimpin klasemen sementara pembalap itu terlempar ke posisi sembilan di sesi latihan Jumat, 16 Oktober 2015. Rossi mengatakan, dirinya bahkan harus menyiapkan dua setelan untuk Yamaha YZR-M1 tunggangannya.

"Saya memiliki dua setelan yang berbeda. Satu untuk mengurangi efek spin dan satu lagi setelan untuk melintas tikungan lebih cepat," ujarnya. "Kami harus memahami bagaimana caranya untuk membuat motor lebih cepat, apakah dengan menekan efek spin pada motor, atau mencoba untuk membalap dengan cara yang lebih baik dan tidak mempedulikan efek spin itu."

Keluhan yang sama disampaikan leh pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez. Meskipun menjadi yang tercepat dalam sesi latihan Jumat, Marquez menilai motor RCV-213V miliknya mengalami masalah pada cengkraman ban depan.

"Saya pikir semua orang berjuang (untuk mendapatkan cengkraman ban depan), tetapi sepanjang tahun ini kami memang selalu mengalami masalah itu, jadi ketika disini kami sudah terbiasa dengan motor yang mengesot, sekarang kami berusaha untuk memperbaiki cengkraman ban depan," ujarnya.

Wheelspin biasanya terjadi ketika ban kurang mendapatkan cengkraman. Hal ini menjadi masalah ketika mesin 1000 cc pada motor MotoGP mengeluarkan tenaga besar pada saat pembalap membuka gas begitu mereka keluar tikungan. Ban akan seperti tak menyentuh lintasan dan berputar membuat motor sulit dikendalikan.

Masalahnya kondisi lintasan di Phillip Island tak terlalu panas sehingga membuat ban sulit mencengkeram. Pada sesi latihan Jumat pagi, temperatur lintasan hanya 20 derajat celcius. Sementara pada latihan siang, temperatur naik 26 derajat celcius.

Dengan kondisi ini, pemilihan ban depan menjadi hal penting. Para pembalap pasti akan lebih menggunakan ban dengan bahan medium dan lunak bahkan ekstra lunak karena lebih mencengkeram. Masalahnya, ban dengan bahan itu akan lebih cepat habis tertutama di sisi bagian kirinya karena Phillip Island dikenal memiliki tikungan ke kiri lebih banyak di banding tikungan ke kanan.

Untuk mengatasi masalah itu, Bridgstone sebagai penyalur tunggal ban bagi seluruh tim MotoGP menyediakan ban asimetris dengan campuran bahan baru. Ban ini terbuat dari bahan ekstra lunak di bagian kanan dan bahan lunak di bagian kirinya.

Valentino Rossi mengakui bahwa ban baru yang disediakan Bridgestone ini cukup membantu meskipun tak sepenuhnya menyelesaikan masalah. "Tahun ini semua pembalap sangat penasaran dengan ban depan asimetris baru, tetapi sejauh ini cukup bagus," ujarnya. "Tetapi jika temperatur turun efek spinnya akan meningkat," ujarnya.

CRASH|FEBRIYAN

Baca juga: Liverpool Beruntung, Ini Bukti Klopp Pesulap Hebat Geger Freeport, Inilah 5  Tanda yang Mencurigakan

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi