
Pembalap MotoGP, Dani Pedrosa, mengangkat trofinya usai menjuarai balap motor Malaysian Motorcycle Grand Prix di Sirkuit Internasional Sepang di Sepang, Malaysia, 25 Oktober 2015. Pedrosa finis dengan catatan waktu 40'37.691. AP/Lai Seng Sin
TEMPO.CO, Jakarta - Juara MotoGP Sepang, Dani Pedrosa, buka mulut soal insiden Valentino Rossi versus Marc Marquez dalam balapan Sepang, 25 Oktober lalu. Menurut dia, setiap pembalap pasti mencoba mendapatkan hasil terbaik bagi timnya.
Pedrosa ditanya soal apakah seorang pembalap yang tidak memiliki kesempatan merebut gelar juara dibenarkan terlibat dalam duel dengan pembalap yang punya kesempatan menjadi juara. "Ada semacam respek antarpembalap dan itu tidak tertulis," katanya. "Saya tidak melihat ada respek itu di situasi Sepang."
Menurut Pedrosa, setiap pembalap menjalani balapan untuk tim masing-masing. "Itu yang paling penting," ujarnya. "Itu tidak tertulis, tapi pada saat yang sama, itu juga tidak menguntungkan. Tentu saja, ada respek di antara pembalap, tapi pembalap juga butuh hasil."
Valentino Rossi dianggap membuat gerakan yang menyebabkan Marquez jatuh dan tidak bisa melanjutkan balapan. Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM) kemudian menghukum Rossi dengan penalti tiga poin. Akibatnya, pembalap asal Italia itu harus start dari posisi paling belakang dalam balapan terakhir di Valencia, Ahad, 8 November 2015. Dengan demikian, peluang Rossi menjadi juara MotoGP tahun ini semakin kecil.
Rossi bisa menjadi juara dunia jika berhasil finis di urutan kedua, sedangkan rekan setimnya dari Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, berada di podium pertama. Rossi juga masih bisa meraih gelar juara dunia jika Lorenzo berada di posisi kedua saat berlaga di Valencia, sementara Rossi naik di podium ketiga.
CRASH | GADI MAKITAN