
Pembalap MotoGP, Marc Marquez (tengah), berselebrasi bersama Jorge Lorenzo (kanan) dan Andrea Iannone usai sesi kualifikasi balapan MotoGP Australia di Phillip Island, Australia, 17 Oktober 2015. Marquez meraih pole position dengan waktu lap 1 menit 28,364 detik. AP/Rob Griffith
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Ducati, Andrea Iannone, punya pendapat yang berbeda soal penggunaan ban Michelin dan komponen electronic control unit (ECU) yang sama untuk semua tim yang akan digunakan pada MotoGP 2016. Jika para pembalap lain mengeluh dan merasa kurang cocok dengan dua perubahan itu, Iannone justru mengaku senang meskipun performa Desmosedici GP15 tunggangannya menurun.
"Tidak terlalu buruk, saya pikir ban dan sepeda motor sangat cocok. Hanya butuh sedikit penyesuaian. Hari ini kami mencoba perangkat elektronik baru, dan saya bahagia meskipun performa saya sedikit menurun" katanya setelah melakukan tes pramusim di Sirkuit Valencia, Rabu, 11 November 2015.
"Ketika mengendarainya, Anda akan merasakan kenyamanan karena sedikit lebih banyak sliding dengan kontrol pedal gas. Begitu juga dengan wheelie. Jadi catatan waktu memang lebih buruk, tapi sensasi ketika mengendarainya sangat bagus," ucap pembalap asal Italia itu.
Promotor MotoGP, Dorna, pada musim depan melakukan dua perubahan besar dalam balapan. Mereka mengganti pemasok ban tunggal bagi balapan kuda besi paling bergengsi di dunia itu. Michelin menggantikan Bridgestone sebagai pemasok tunggal setelah pabrikan asal Jepang itu tak memperpanjang kontraknya dengan Dorna. Selain itu, Dorna mewajibkan semua tim menggunakan ECU yang sama, tidak seperti musim sebelumnya yang tiap tim bebas mengembangkan ECU-nya masing-masing.
Pergantian ini dikeluhkan banyak pembalap. Valentino Rossi dan Marc Marquez, misalnya, mengeluhkan performa ban depan Michelin. Menurut mereka, cengkeraman ban depan Michelin lebih buruk ketimbang milik Bridgestone. Sedangkan soal ECU, mereka menilai perangkat elektronik itu membuat laju sepeda motor mereka seperti mundur beberapa tahun ke belakang.
CRASH | FEBRIYAN