MotoGP, Honda Larang Marquez dan Pedrosa Bicara kepada Publik
Reporter: Tempo.co
Editor: Febriyan
Kamis, 19 November 2015 16:13 WIB
Marc Marquez, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa, setelah kualifikasi di sirkuit Valencia, Cheste, Valencia, Spanyol, 7 November 2015. REUTERS/Heino Kalis
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun musim MotoGP 2015 sudah berakhir, atmosfer panas pertarungan Valentino Rossi dengan Marc Marquez terus berlanjut. Tim Repsol Honda bahkan mengeluarkan larangan bicara kepada publik terhadap dua pembalapnya, Marquez dan Dani Pedrosa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala tim Repsol Honda, Livio Suppo, menyatakan mereka mengeluarkan larangan itu karena masih khawatir akan reaksi publik terhadap pembalapnya. Terutama dari fan Valentino Rossi yang terkenal berjumlah sangat besar.

"Ya, tentu saja kami melarang mereka berbicara. Saat ini saya rasa semua hal bisa terjadi. Hal yang belum terjadi adalah seseorang meludahi Marc," ujarnya saat menghadiri pameran otomotif di Milan, Italia, Rabu, 18 November 2015.

Dalam pameran otomotif itu, Honda memperkenalkan sejumlah produk barunya. Salah satunya sebuah sepeda motor skuter bernama City Adventure Concept. Marquez dan Pedrosa hadir dalam peluncuran itu. Namun keduanya tampak menghindari pertanyaan dari para jurnalis dan hanya diam.

Suppo mengaku bersalah karena tak langsung melakukan intervensi pasca-perang opini dalam seri MotoGP Sepang lalu. Dia mengatakan buntut masalah ini jauh dari perkiraaan.

"Saya tak tahu apakah Valentino akan berdamai dengan Marc atau tidak dan saya juga tidak tahu apakah Marc juga akan melupakan masalah ini. Saya akui bahwa apa yang telah terjadi jauh di luar apa yang bisa kita toleransi. Saya meminta semua orang kembali menggunakan akal sehatnya. Saya akui bahwa saya salah karena tak segera melakukan intervensi setelah tuduhan Valentino saat konferensi pers di Sepang," ujarnya.

Hubungan Marquez dengan Rossi memang terus memburuk. Konflik keduanya bermula beberapa hari sebelum seri MotoGP Malaysia digelar. Rossi menuding Marquez sengaja menahannya berada di belakang pembalap Ducatti, Andrea Ianonne, saat balapan dalam seri MotoGP Australia sepekan sebelumnya.

Hal itu dilakukan Marquez agar jarak antara Rossi dan rekan setim sekaligus rival terberatnya di klasemen pembalap berkurang. Rossi saat itu unggul 21 poin dari Lorenzo dengan tiga balapan tersisa.

Tudingan itu membuat balapan di Malaysia panas. Selepas start, Marquez seperti sengaja memberi jalan kepada Lorenzo dan memilih berduel dengan Rossi untuk memperebutkan posisi ketiga. Aksi saling salip terjadi di antara keduanya dan tak jarang hampir saling bersentuhan.

Puncaknya, Rossi menggiring Marquez keluar dari lintasan. Marquez, yang mencoba keluar dari jebakan Rossi itu, memacu kendaraannya dan menyentuhkan helmnya ke kaki Rossi. Refleks, juara dunia sembilan kali itu mendorong Marquez hingga terjatuh. Insiden ini membuat Rossi mendapat hukuman start di posisi paling buncit dalam balapan terakhir.

Dalam seri terakhir MotoGP Valencia tiga pekan lalu, Rossi menuding Marquez sengaja membiarkan rekan setim sekaligus rival terberatnya, Jorge Lorenzo, menang. Hasil itu membuat Rossi, yang hanya finis keempat, kehilangan gelar juara dengan selisih hanya 5 poin di klasemen akhir.

AUTOSPORT | FEBRIYAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi