Jatuh di Seri MotoGP Prancis, Dovizioso Akui Kesalahannya  
Reporter: Tempo.co
Editor: Febriyan
Kamis, 12 Mei 2016 17:03 WIB
Pembalap Yamaha, Valentino Rossi melihat pembalap tim Ducati Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone terjatuh bersama saat ikuti Grand Prix MotoGP Argentina di sirkuit Termas De Rio Hondo di Rio Hondo, Argentina, 3 April 2016. (Mirco Lazzari gp/Getty Images)
Iklan
Iklan

TEMPO.COJakarta - Pembalap tim Ducati, Andrea Dovizioso, mengakui insiden kecelakaan yang dialaminya dalam seri MotoGP Prancis akhir pekan lalu adalah kesalahannya. Dia mengaku menggeber sepeda motornya melewati batas sehingga kehilangan kendali ban depan dan akhirnya terjatuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya sangat kecewa atas kecelakaan itu. Tapi itu adalah salah saya. Saya hanya menyisakan dua derajat kemiringan dan itu cukup untuk membuat saya kehilangan kendali ban depan," ujarnya seperti dilansir laman Crash.

Pembalap asal Italia itu mengalami kecelakaan pada tikungan kelima putaran ke-16. Kecelakaan tersebut terjadi tak lama setelah dia disalip pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, yang merebut posisi kedua dari tangannya. 

Dovi mengaku dia memacu motor Ducati Desmosedici GP 16 tunggangannya melebih batas. Hal itu dilakukan untuk mengejar kecepatan Rossi dan merebut kembali posisi kedua. Sayangnya, hal itu berbuah kecelakaan yang membuat dia gagal finis.

"Anda tak akan sadar bahwa Anda sudah melewati batas. Jika Anda berusaha lebih cepat sedikit saja, hal itu akan terjadi, Anda akan kehilangan kendali ban depan," tuturnya.

Namun Dovi mengaku senang atas performa motor Ducati musim ini. Dia menilai tunggangannya itu jauh lebih cepat dibanding motornya tahun lalu, bahkan memiliki keunggulan ketimbang motor pabrikan lain. 

Hanya, Dovi menilai Ducati tahun ini membutuhkan konsistensi setelah dia dan rekannya, Andrea Iannone, terlibat kecelakaan dalam beberapa seri pembuka musim ini. Dia menilai musim ini motor Ducati sangat agresif sehingga banyak menghabiskan ban depan.

"Sekarang kami memiliki kecepatan, tapi kami tidak memiliki konsistensi," ujar pembalap 30 tahun itu. "Tujuan kami adalah mendapatkan motor yang cepat, tapi dengan sedikit kurang agresif terhadap ban depan."

CRASH | FEBRIYAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi