Sirkuit Sentul Terancam Batal Jadi Tuan Rumah MotoGP
Reporter: Tempo.co
Editor: Yocta Nurrahman
Kamis, 2 Juni 2016 13:08 WIB
Sejumlah pembalap melaju saat perlombaan kelas 250 cc Yamaha Sunday Race di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, 15 November 2015. Renca digelarnya ajang MotoGP 2017 di Sentul disambut gembira oleh manajemen Sentul yang akan bergerak cepat untuk merenovasi sirkut Sentul dengan standar Internasional. ANTARA FOTO
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, terancam gagal menggelar kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia, yaitu MotoGP 2017. Dengan semakin dekatnya waktu pelaksanaan, manajemen Sentul belum juga melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Bogor, Kamis, mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada pengelola Sirkuit Internasional Sentul, yakni Tinton Soeprapto, untuk memastikan hal-hal yang harus dipenuhi.

"Jumat pekan lalu kami telah mengirimkan surat kepada Pak Tinton. Dalam surat tersebut kami tegasnya jika Sentul harus mengirimkan tiga hal tanda kesanggupan mereka menjadi tuan rumah. Kami tunggu hingga Jumat besok (3 Juni)," katanya di sela Sosialisasi Program Dana Bantuan Pemerintah untuk Pembangunan dan atau Rehabilitasi Lapangan Olahraga Desa 2016.

Menurut dia, tiga hal yang diharapkan segera dipenuhi selain kesanggupan manajemen Sentul mampu membiayai pelaksanaan sekitar Rp 160 miliar dengan biaya sendiri adalah harus menyediakan dokumen tentang apa manfaat MotoGP bagi masyarakat.

Dokumen yang tidak kalah penting harus disiapkan manajemen Sirkuit Sentul dalam waktu dekat adalah draf MoU yang nantinya akan ditandatangani pihak Kemenpora, Kementerian Pariwisata, dan pihak Sentul. Jika semuanya dipenuhi, untuk sementara kami anggap cukup.

"Kesanggupan membiayai sendiri seperti yang dikatakan Pak Tinton sebelumnya harus ada hitam di atas putih. Itu harus secepatnya dilakukan mengingat batas akhir dengan Dorna adalah 30 Juni. Jika lewat, MotoGP good bye," katanya menambahkan.

MotoGP di Sirkuit Internasional Sentul sebenarnya sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah. Bahkan, lintas kementerian yang dimotori Sekretariat Negara sudah membahas hal tersebut, termasuk rencana pembayaran "comitment fee" oleh pemerintah.

Sentul tidak hanya bisa menggelar MotoGP 2017 saja tapi juga dua tahun di depannya. Untuk itu Kemenpora berharap manajemen Sirkuit Sentul segera melengkapi semua hal yang diajukan pemerintah.

"Memang itu tahapannya. Jangan kontrak dulu dengan Dorna baru melengkapi yang lain," kata mantan Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.

Pria yang juga juru bicara Kemenpora itu menegaskan jika Sirkuit Internasional Sentul yang mempunyai peluang besar menjadi tuan rumah MotoGP 2017.

Kompleks Gelora Bung Karno yang sebelumnya juga menjadi opsi dipastikan tidak bisa digunakan mengingat ada renovasi untuk Asian Games 2018.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi