
autoevolution.com
TEMPO.CO, Suzuka - Pembalap Indonesia Muhammad Febriansyah berhasil menyabet podium kedua pada ajang balap Asia Dream Endurance Race (ADER) di Sirkuit Suzuka, Jepang. Febriansyah mampu menyelesaikan 42 lap bersama rekan setimnya dari Australia, Broc Pearson, pada Minggu 5 Juni 2016.
ADER khusus digelar pada kelas Asia Dream Cup (ADC) ajang balap Asia Road Racing Championship (ARRC) seri ke-3 di sirkuit Suzuka, Jepang. Sebanyak 50 pembalap berpacu di ADER dengan masing-masing 18 starter dari kelas ADC dan 34 starter di kelas terbuka.
Dalam ajang balap ketahanan (Endurance Race) selama 2 jam dilakukan secara tim yang beranggotakan dua pebalap. Mereka menggunakan 1 unit Honda CBR 250 yang telah disesuaikan untuk kedua pembalap. Pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT) M. Febriansyah atau biasa dipanggil Feri dan Yaasiin Gabriel Somma turun dan berpasangan masing-masing dengan pebalap asal Australia dan Srilanka.
Febriansyah mengatakan di balapan uji ketahanan ini kerja sama tim sangat memegang peranan penting. Dia mengaku banyak belajar di trek yang cukup sulit ini untuk bisa tetap bertahan tidak jatuh. “Saya lakukan soft breaking dengan cepat sesuai kontur lintasan yang menantang,” kata Feri, dalam rilis yang diterima Tempo Senin 6 Juni 2016.
Rekan setim M. Febriansyah, Broc Pearson, memacu motor hingga mencapai posisi terdepan saat balapan baru saja berjalan 6 menit. Namun, pandangan Broc terhalang dikarenakan visor helm yang berkabut membuatnya sulit mengendalikan motor dan terjatuh. Febriansyah sebagai pembalap kedua melanjutkan race.
Pembalap berusia 17 tahun ini melanjutkan balapan pada motor bernomor 112 setelah balapan berjalan sekitar 1 jam dengan posisi ke-3. Feri langsung memacu motornya menyalip pembalap dari Tiongkok dan di sisa waktu 19 menit berhasil berada di posisi runner up hingga akhir balapan.
Sayangnya, sukses Feri tak diikuti rekan se-Indonesia, Yaasiin Gabriel Somma, yang mengalami kendala rem yang kurang berfungsi dengan baik. Yaasiin harus berhenti di putaran awal. Dia menunggangi motor no 116 dan berpasangan dengan pembalap asal Srilanka, Jaden Gunawardena.
Hasil balapan ADER ini menjadi bagian dari pengumpulan poin sepanjang musim balap ARRC kelas ADC tahun ini. Saat ini, Feri dan Yaasiin masing-masing mengantongi total poin 56 dan 34 atau berada di posisi 5 dan 11 klasemen sementara kelas ADC.
Sementaraitu, pada ajang ARRC di kelas yang berbeda, supersports 600 CC, Dimas Ekky Pratama semakin memantapkan posisinya dengan menduduki posisi 5 besar klasemen sementara. Rekan setimnya, Gerry Salim berada pada peringkat 7 besar dari 25 pembalap lintas negara Asia yang bertanding di kelas ini.
Kedua pembalap AHRT pada kelas supersports 600cc ini menjalani dua race sebanyak masing-masing 15 lap di sirkuit Suzuka. Dimas finish di posisi 6 dari 22 starter yang bertanding. Padahal targetnya bisa tampil di podium Suzuka setelah sempat mencatatkan rekor pembalap tercepat di seri ini. “Sayang, adanya red flag pada race-1 membuat saya kehilangan momentum,” kata Dimas.
Pebalap AHRT 600 CC lainnya, Gerry Salim, harus puas finish di posisi 13 dari total dari 25 starter. Pembalap ini memulai balapan race-1 dari posisi ke-6, namun pebalap ini mengalami kendala dengan ban terutama pada lintasan s-curve di r3 hingga r7 sirkuit Suzuka. “Mohon maaf belum dapat maksimal di seri kali ini. Mohon dukungannnya untuk seri-seri selanjutnya," ujar Gerry Salim.
General Manager Marketing Planning and Analysis PT Astra Honda Motor (AHM) A. Indraputra mengatakan apapun hasil balapnya tetap mengapresiasi perjuangan para pembalap muda Indonesia. “Kami akan terus dukung hingga ke jenjang balap tertinggi di MotoGP.”
ANTO