Kalla: Pemerintah Dukung Pengembangan Mobil Listrik
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Jumat, 11 Agustus 2017 14:51 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla melihat mesin mobil yang dipajang dalam pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show 2017 di ICE BSD City, Tangerang, 11 Agustus 2017. TEMPO/Amston Probel
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Serpong - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan memberikan kemudahan dalam pengembangan mobil listrik. Sebab, pengembangan mobil listrik dan hibrid adalah tantangan yang harus dihadapi dalam beberapa tahun kedepan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Pemerintah akan beri kemudahan dan aturan yang baik untuk mobil listrik," kata Jusuf Kalla saat memberi sambutan dalam pembukaan The 12th Gaikindo International Automotive Conference bertajuk "Rise of the Future Mobility" di Indonesia Convention Exhibition BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat, 11 Agustus 2017.

Kalla mengatakan dukungan tersebut di antaranya penyediaan tenaga listrik. "Jangan khawatir karena tiap tahun pemerintah akan membangun 35 ribu Megawatt," ucapnya.

Menurut Kalla, tantangan pengembangan mobil listrik adalah penyediaan sumber daya listrik. Dia mencontohkan besarnya jumlah daya listrik yang diperlukan jika tiap malam dua juta mobil harus dicas. Jumlah daya ini di luar listrik yang harus disediakan untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya mencas 250 juta telepon selular di saat yang sama. "Tentu kebutuhan listrik akan melonjak," katanya.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan pemerintah telah membuat regulasi soal pengembangan mobil listrik dan hibrid. Aturan tersebut adalah ketentuan produksi kendaraan ramah lingkungan minimal 20 persen dari dua juta unit total produksi di tahun 2025 atau sekitar 400 ribu unit. "Ini bisa diisi oleh kendaraan listrik dan hibrid," ucapnya.

Pemerintah, kata Airlangga, tengah melakukan harmonisasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM), dan akan memberikan insentif lebih untuk mobil low carbon emission vehicle (LCEV), dibanding kepada mobil konvensional.

AMIRULLAH SUHADA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi