Polres Jakarta Pusat Periksa Tujuh Anggotanya

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kepala Polres Jakarta Pusat Komisaris Besar Pol. Edmond Ilyas memeriksa tujuh anggotanya sehubungan dengan kaburnya 24 tahanan Polsek Senen, Jakarta Pusat, Jumat (10/5) dini hari. Mereka adalah empat penjaga tahanan Polsek Senen, dua orang pengawas dan Kapolsek Senen, Komisaris Polisi Sugeng. Dalam konferensi pers yang digelar di ruang kerja Polres Jakarta Pusat, Sugeng menganggap wajar pemeriksaan yang dilakukan terhadap dirinya. “Risiko punya tahanan. Jadi kalau ada yang kabur, ya ikut diusut,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (10/5) petang. Kasatserse Polres Jakarta Pusat Komisaris Polisi AR Yoyol mengatakan bahwa saat ini pihak kepolisian melakukan pengejaran terhadap para buronan sampai ke daerah Sukabumi, Merak dan Bandung, Jawa Barat. Empat dari 24 tahanan yang buron telah menyerahkan diri petang tadi. Mereka adalah yakni Wahyudi bin H. Abah, 20 tahun, Diki M. Sakir, 25 tahun, Anton Sahmad, 20 tahun, dan Heru Susanto, 20 tahun. Sedangkan 20 tahanan yang masih buron hingga saat ini diidentifikasi sebagai berikut : 1. Dealalo, warga Cikampek 2. Manibun T, warga Pondok Gede Bekasi 3. Candra Togar S, warga Bekasi 4. Franky Panjaitan, tunawisma 5. Abdulrahman M, warga Sumur Batu 6. Junior Naibaho, warga Pulomas Barat 7. Burhan S, warga Jl. Lembang, Cileduk 8. Hendra Yudi, tunawisma 9. Edo Pardede, wara Pasar Rumput 10. Hendrik M, tunawisma 11. Martin Sinal, warha Rawasawah, Johar BAru 12. Subur, warga Salemba 13. Roy P Nababan, warga Kampung Duri KAlideres 14. Rusmana, warga Murtado, Jakarta Pusat 15. Manuansa S, Warga Pondok Permai, Bekasi utara 16. Elon, warga Rawasarui Pulogadung 17. Anwarsyah, warga Jl. Dahlia, Kramat 18. Indra Ahmad, warga Kalibaru, Bungur 19. Didi Sumadi, warga Jl. Rawasawah Jakarta Pusat 20. Herman Yudi, tunawisma Kapolres menyebarkan dua buah foto dari tahanan yang masih buron yang bernama Edo Pardede dan Manuansa S. Kapolres mengharapkan bantuan dari masyarakat dan media massa untuk memberikan informasi tentang tahanan yang buron itu. (Imas Nurhayati-Tempo News Room)