Ini Alasan Hyundai Menurunkan Target Penjualan 2018
Reporter: Naufal Shafly
Editor: Eko Ari Wibowo
Selasa, 2 Januari 2018 13:03 WIB
New Hyundai Grand i10 diperkenalkan di Indonesia. 13 Juli 2017. Dok. Hyundai Indonesia.
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor dan Kia Motors memasang target penjualan yang terbilang kecil di tahun 2018, mereka memasang target global sebesar 7,55 juta, hal tersebut merupakan pemulihan  dari kemerosotan penjualan mereka di tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Afiliasi Hyundai dan Kia merupakan produsen mobil kelima terbesar di dunia, memprediksi, permintaan pasar di Amerika dan Cina akan menurun terkait dengan ketegangan diplomatik Korea Selatan dengan kedua negara.

Baca: Hyundai i20 2018: Tampil Menggunakan Gril Baru

Analis mengatakan, target tersebut sedikit meningkat dari penjualan mereka di tahun 2017, walaupun pada dasarnya itu merupakan target yang kecil dibandingkan dengan penjualan mobil produsen lain dalam lima tahun terakhir.

“Target Hyundai dan Kia lebih rendah dari perkiraan. Ini tampaknya menjadi target konservatif, yang mencerminkan pemulihan yang lamban di China dan kesulitan A.S yang sedang berlangsung,” ujar Kim Jin-woo, seorang analis di Korea Investment & Securities, dirilis dari Reuters pada Selasa, 2 Januari 2018.

Berdasarkan data yang dikutip dari Reuters, saham Hyundai Motor turun 4,5 persen beberapa waktu yang lalu, dan hari ini kembali turun sebesar 2,2 persen. Sementara, saham Kia Motors turun sekitar 1,6 persen.

Selain karena faktor ketegangan diplomasi, menurut beberapa analis, kegagalan dua produsen asal korea juga dikarenakan mereka tidak mampu memanfaatkan pelonjakan permintaan mobil SUV.

Baca: Pemerintah Minta Hyundai Produksi Sedan di Indonesia

Para analis mengatakan, strategi Hyundai untuk memperbarui SUV mereka, Santa Fe, dinilai tidak akan mempangaruhi penjualan mereka secara signifikan.

Bos Hyundai Motor, Chung Mon-koo, pernah mengatakan pihaknya akan meluncurkan 12 model baru di tahun 2018, mereka juga akan meningkatkan penjualan di pasar Asia tenggara.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi