Dua Mobil Ini Menjadi Buruan di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua
Reporter: Bisnis.com
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 16 Januari 2018 20:00 WIB
Karyawan tengah membersihkan mobil Calya di sebuah showroom mobil kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, 18 Oktober 2016. Pertumbuhan pasar mobil tumbuh 2,4% menjadi 783 ribu unit hingga kuartal III-2016. Tempo/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Toyota Calya dan Daihatsu Sigra mulai ramai diburu pembeli di sentra penjualan mobil bekas WTC Mangga Dua Jakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Herjanto Kosasih, Manager WTC Mangga Dua, mengatakan mobil jenis MPV masih jadi primadona di sentra penjualan mobil bekas tersebut.

“MPV [multi purpose vehicle] tetap yang paling banyak terjual. Calya, Sigra juga tambah ramai,” kata Herjanto Kosasih, Senin, 15 Januari 2018.

Baca: Bursa Mobil Bekas, SUV Mulai Diburu Konsumen

Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua mencatat pertumbuhan tipis sepanjang tahun lalu. Pusat penjualan mobil yang sudah terpakai ini menjual 38.750 unit, atau naik sekitar 1,9 persen dibandingkan 2017.

Sementara itu untuk tahun ini dia tidak menaruh banyak harapan. Herjanto memperkirakan tidak akan ada pertumbuhan berarti tahun ini di pasar mobil bekas. Bahkan dia memperkirakan mungkin akan ada penuruan penjualan. Tahun ini dia memperkirakan penjualan akan sekitar 35.000 unit.

Simak: Bursa Mobil Bekas OLX, Toyota Avanza Paling Diburu

“Inginnya sih 40.000, tapi teman-teman mobil baru masih pesimis pasar stagnan. Bisnis mobil bekas sejalan dengan mobil baru,” jelasnya.

Herjanto juga khawatir terhadap kondisi perekonomiann di tengah tahun politik. Pasalnya arus informasi yang begitu deras saat ini membuat masyarakat mudah terprovokasi.

Seperti diketahui, Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Juni 2018. Menurut Herjanto, tahun politik tidak akan memberikan tren negatif apabila pemerintah berhasil menjaga stabilitas keamanan.

“Tapi bisa jadi juga aman, tapi orang-orang menahan diri beli mobil baru, karena dana dialokasikan untuk politik,” ujar Herjanto. 

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi