Bus listrik Foton AUV buatan Cina menjadi transportasi Olimpiade musim dingin. Sumber: swa.co.id
GOOTO.COM, Jakarta - Bus listrik Foton AUV--buatan Cina--digunakan resmi sebagai bus atlet dan transportasi Olimpiade Musim Dingin 2018 Pyeongchang, akhir Januari lalu. Langkah Foton sebagai sponsor resmi dalam ajang olah raga musim dingin tersebut menunjukkan kekuatan industri otomotif Cina di pasar global, terutama untuk kendaraan komersial.
Selain memproduksi kendaraan komersial dengan mesin konvensional, Foton AUV juga memiliki komitmen untuk mengembangkan dan memproduksi bus dengan energi baru. Uji coba ini berhasil, dan Foton mulai memproduksi bus kota hibrida, dan kendaraan ini telah dioperasikan di Guangzhou. Sejak itulah bus hibrid ini mulai digunakan di acara-acara resmi seperti seperti KTT negara-negara G20 dan APEC.
Baca: 10 Daftar Mobil Listrik Terlaris 2017, Tesla Hanya Peringkat 2
Masuknya Foton AUV ke Korea Selatan menandai sebuah tonggak sejarah baru dalam globalisasi produsen bus Cina. Pada 2016 lalu, Foton AUV berhasil memperoleh sertifikat kelayakan atau memenuhi persyaratan sebagai angkutan bus hibrid di Korea Selatan.
Pada September 2018, Foton AUV hadir dalam Kampanye Promosi Bus Energi Baru Korea Selatan, menarik perhatian media dan publik yang luas. Foton AUV berhasil memperoleh kontrak sebagai alat transportasi dari panitia Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018.
Pada Oktober 2016 sampai September 2017, Foton AUV melakukan tur nasional di Korea Selatan untuk menunjukkan kehebatan teknologi bus manufaktur China. Akhirnya pada Desember 2017 lalu, Foton AUV BJ6105 digunakan sebagai bus kota di Gangneung. Bus tersebut segera memikat publik transportasi bus, karena mereduksi kebisingan dan menghasilkan nol emisi. Sejak itulah Foton menjadi era baru untuk transportasi umum Korea Selatan.
Baca: Menjajal Rush dan Terios Terbaru, Versi Manual Lebih Responsif
Bus Foton AUV BJ6105 bisa menempuh jarak 120 km terus menerus dan cukup diisi ulang baterai selama 30 menit. Dalam operasionalisasinya bus ini dapat mengurangi biaya 30 persen bila dibandingkan dengan bus yang mengunakan bahan bakar fosil.
SWA