Menjajal Rush dan Terios Terbaru, Versi Manual Lebih Responsif
Reporter: Tempo.co
Editor: Wawan Priyanto
Senin, 22 Januari 2018 08:00 WIB
Dua Daihatsu All New Terios melintas di perbukitan saat mengikuti test drive di sekitar Gunung Pancar, Bogor, Jawa Barat, 10 Januari 2018. All new Terios dijual dengan harga mulai dari Rp195,2 juta untuk varian Terios 1.5 X MT dan yang tertinggi Terios 1.5 R AT Deluxe dengan harga Rp247,9 juta. ANTARA FOTO/Saptono
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah meluncur pada 2006, mobil kembar Daihatsu Terios dan Toyota Rush masuk jajaran low sport utility vehicle (SUV) terlaris. Sebagian kalangan menganggap model ini sebagai transisi bagi konsumen multi-purpose vehicle (MPV) yang hendak naik kelas ke segmen yang lebih tinggi. Keduanya menjadi pilihan utama lantaran mengadopsi selera umum orang Indonesia: bisa digunakan untuk tujuh penumpang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

November tahun lalu, PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meluncurkan generasi ketiga Rush dan Terios. Dengan label "All New", dua produsen itu menjanjikan banyak fitur baru dan penyegaran tampilan, bukan hanya polesan minor seperti dalam generasi sebelumnya.

Baca: Fitur Bertambah, Harga Toyota Rush TRD Sportivo Malah Turun

Pekan lalu, dua produsen itu menggelar uji kendara (test drive) All New Terios dan All New Rush. Terios diuji di Padang, Sumatera Barat, sementara Rush di Malang dan Bandung. Seperti apa rasanya mencoba versi baru si kembar legendaris itu?

Performa

Untuk menjajal performa mesin baru Rush dan Terios, penyelenggara memilih jalur berbukit-bukit. Rush menempuh jalur Purwakarta menuju Bandung melalui Subang, sementara Terios melintasi jalur berbukit di Padang. Layaknya mobil kembar, Rush dan Terios memakai jantung penggerak yang sama, yakni mesin 1.5L berkode 2NR-VE Dual VVT-i. Tenaganya 104 daya kuda dengan torsi 13,9 kilogram-gaya meter. Mesin ini sama persis dengan yang digunakan pada Toyota Avanza. Namun tenaganya lebih kecil dibanding Rush dan Terios model lama, yakni 109 daya kuda.

Baca: Ini Dia Alasan Tenaga All New Daihatsu Terios Diturunkan

Penurunan kapasitas mesin memunculkan sensasi berbeda saat berakselerasi untuk menyalip kendaraan di depan. Pada versi transmisi otomatis, pedal gas tak bisa langsung diinjak dalam-dalam, melainkan harus perlahan hingga mencapai kecepatan ideal untuk menyalip. Ada pengalaman berbeda saat mencoba versi manual, yang lebih enak saat digunakan untuk berakselerasi.

Dua Daihatsu all new Terios melintas di perbukitan saat mengikuti test drive di sekitar Gunung Pancar, Bogor, Jawa Barat, 10 Januari 2018. Penjualan All new Terios ditarget mampu mencapai 1.500 unit per bulan. ANTARA FOTO/Saptono

Product Knowledge Planning Division TAM, Gandhi Ahimsa Putra, mengatakan tenaga mesin Rush-juga Terios-sudah cukup. "Kami mengejar efisiensi bahan bakar," kata dia di Bandung, Rabu pekan lalu. "Dengan mesin baru ini, kami menargetkan efisiensi bahan bakar hingga 20 persen."

Hal senada diucapkan Direktur Marketing ADM Amelia Tjandra. "Keuntungannya, konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih irit," ujar Amelia di Padang. Dia juga menerangkan, hal tersebut merupakan strategi yang diambil Daihatsu agar All New Terios memiliki keunggulan.

Kenyamanan

Toyota dan Daihatsu mengklaim telah meningkatkan kenyamanan pada Rush dan Terios terbaru. Model ini mendapat banyak peningkatan pada sektor kaki-kaki, khususnya di bagian suspensi. Setidaknya terdapat tujuh perbaikan di bagian suspensi yang meliputi front stabilizer, rear stabilizer, diameter per shock breaker yang lebih besar, konstanta diameter yang diatur ulang, perubahan sudut caster, reinforced body, dan rigiditas.

Baca: Impresi Berada di Kabin All New Daihatsu Terios 2018

Dimensi mobil yang lebih panjang dibanding versi sebelumnya juga membuat laju mobil lebih stabil. Ubahan ini terbukti membuat Rush dan Terios terbaru sangat berbeda dengan model sebelumnya saat digunakan untuk melaju di berbagai kondisi jalan.

All New Toyota Rush saat ujicoba di Bandung, 17-18 Januari 2018. Dok TAM

Di jalur Purwakarta-Bandung, misalnya. Di beberapa titik yang cukup sempit, berkelok, menanjak, dan sebagian bergelombang, handling Rush sangat baik.

Hasil perbaikan tersebut juga terasa maksimal saat Terios digeber di Padang. Di jalan perbukitan dan di beberapa jalanan rusak, mobil berjalan cukup stabil. Guncangan di kabin tidak terlalu terasa baik di baris pertama, kedua, maupun ketiga.

Kabin

Di bagian kabin, nilai plus layak disematkan pada Rush dan Terios terbaru. Kursi baris kedua dapat dimaju-mundurkan, sehingga memberi ruang lebih lapang untuk kursi baris ketiga. Secara umum, kabin Rush dan Terios terbaru ini lebih lapang daripada model sebelumnya. Hal ini disebabkan hilangnya "konde" atau ban serep yang semula menempel di pintu belakang. Ban itu kini disimpan di bawah lantai bagasi belakang.

Simak: All New Daihatsu Terios Bertambah Nyaman, Tapi Ada 2 Kekurangannya

Rush dan Terios terbaru bisa memuat tujuh penumpang pada tiga baris bangku dengan jarak dashboard menuju bangku ketiga mencapai 2.525 mm. Sedangkan jarak antara bangku depan dan baris kedua sejauh 925 mm atau lebih lega 45 mm dibanding model sebelumnya.

Fitur Kenyamanan dan Keselamatan

All New Toyota Rush dan All New Daihatsu Terios dilengkapi LED headlamp, integrated LED rear combination lamp, fitur start-stop mesin, AC double blower, head unit 7 inci, kamera parkir mundur, pengaturan kemudi, enam kantong udara, indikator pengingat tujuh sabuk pengaman, ABS, dan electronic brake force distribution (EBD).

Model ini juga dilengkapi fitur keselamatan vehicle stability control (VSC), yang memungkinkan mobil lebih aman dikendarai saat melakukan manuver di tikungan ataupun jalan licin.

All New Daihatsu Terios dalam media test drive di Padang, Sumatera Barat, 11-12 Januari 2018. TEMPO/Naufal Shafly

Sistem pengereman mobil ini juga cukup baik karena didukung teknologi ABS dan EBD. Selain itu, ada teknologi hill-start assist (HSA) yang membuat posisi mobil tertahan selama tiga detik saat menanjak dan tiba-tiba berhenti.

Sisi depan, samping, dan belakang mobil ini memiliki sensor yang menyala jika di sekitarnya ada kendaraan lain yang jaraknya cukup dekat. Namun bunyi dari sensor depan terasa cukup mengganggu jika kendaraan berada di depan lampu merah ataupun di kondisi jalan yang macet. Sebab, sensor akan terus menyala karena di sekitar mobil terdapat banyak kendaraan yang jaraknya berdekatan.

NAUFAL SHAFLY (PADANG) | FERY FIRMANSYAH

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi