Begini Rasanya Naik Mobil Satu Pedal Nissan Leaf
Reporter: Devy Ernis
Editor: Wawan Priyanto
Senin, 12 Februari 2018 08:45 WIB
Nissan Leaf akan diluncurkan di Australia, Hong Kong, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan dan Thailand. Nissan juga sedang mempelajari peluncuran kendaraan tanpa emisi ini di Indonesia dan Filipina. Singapura, 6 Februari 2018. TEMPO/Devy Ernis
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Singapura - Bagi Nissan Motor Co, mobil listrik bukan lagi angan-angan atau visi jangka panjang. Sejak delapan tahun silam, perusahaan yang bermarkas di Yokohama, Jepang, ini memasarkan mobil listrik Nissan Leaf-kependekan dari leading, environmentally friendly, and affordable family car atau kendaraan keluarga yang unggul, murah, dan ramah lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hingga Januari lalu, sudah ada 300 ribu Nissan Leaf yang mengaspal di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Lantaran model itu laris manis, tahun ini, Nissan berniat memasarkannya ke tujuh negara di Asia dan Osenia, termasuk Singapura, Thailand, serta Malaysia. Indonesia dan Filipina masuk daftar negara tujuan pemasaran Leaf periode berikutnya.

Baca: Mobil Listrik Nissan Leaf Siap Dibawa ke Indonesia, Ini Syaratnya

Sebelum memasarkan model hatchback elektrik ini, Nissan Motor Co menggelar acara Nissan Future di Singapura pada 5-7 Februari lalu. Salah satu agendanya adalah uji kendara alias test drive All New Nissan Leaf. Gooto.com dan beberapa jurnalis media nasional serta internasional lainnya berkesempatan menjajal mobil ini di area NanyangTechnological University (NTU), Jurong, Singapura.

Kesan pertama saat kami masuk kabin dan menyalakan motor listrik Nissan Leaf adalah nyaman dan senyap. Nyaris tak ada getaran dan suara yang masuk ke kabin. Chief Vehicle Engineer for Nissan Leaf, Hiroki Isobe, yang saat itu menjadi pemandu acara, mengatakan kesenyapan mobil ini melampaui sedan kelas premium. "Anda bisa merasakan keheningan meski sedang melaju hingga 100 kilometer per jam," kata dia.

Kejutan berikutnya kami dapati saat menengok ke bawah dashboard, karena ternyata hanya ada satu pedal. Inilah yang disebut e-Pedal, salah satu teknologi kebanggaan Nissan, yang memungkinkan pengemudi mengendalikan laju kendaraan hanya dengan satu pedal. Saat hendak melesat, injak dalam-dalam pedal tersebut. Ketika hendak berhenti, kendurkan injakan kaki perlahan-lahan. Mobil pun berhenti total saat pedal itu tak diinjak sama sekali.

Simak: New Nissan Leaf Bakal Dipasarkan di 7 Negara Asia, Indonesia?

"Respons pedal ini cukup baik, hanya saja perlu membiasakan diri untuk mengendarai mobil dengan satu pedal," kata Wahyu Sibarani, jurnalis media nasional yang saat itu menjajal Nissan Leaf.

Mengaktifkan e-Pedal cukup mudah, tinggal menekan tombol yang berada di samping tuas transmisi. Jika pedal sudah aktif, ada indikator yang terlihat pada multi-information display. Nissan Leaf pun siap diajak melesat.

Di area kampus NTU, kami menjajal Nissan Leaf di lintasan sepanjang 2 kilometer. Dengan kecepatan rata-rata 50 kilometer per jam, tak sampai lima menit kami sudah satu kali memutari lintasan dan kembali ke titik awal.

Menurut Global Director Electric Vehicle Nissan, Nicholas Thomas, Nissan Leaf sudah mengalami beberapa kali pembaruan. Baterai generasi pertama rilisan tahun 2010, misalnya, hanya berkapasitas 24 kilowat-jam (kWh).

Simak: Penjualan Global Nissan Leaf Tembus 300 Ribu Unit

Adapun baterai New Nissan Leaf produksi tahun 2017 sudah berkapasitas 40 kWh. Dengan baterai ini, New Nissan Leaf memiliki jarak tempuh 400 kilometer. Baterai tersebut mampu menggerakkan motor listrik dengan daya 110 kilowat dan torsi 320 Newton meter.

Thomas mengatakan Nissan Leaf sudah melalui uji kendara di berbagai macam medan.

"Sama dengan mobil biasa, tidak apa-apa melintas banjir. Tentu asal jangan sampai menyelam. Jika sampai menyelam, mobil biasa pun akan rusak," ujar dia, berkelakar.

Namun Thomas belum dapat memastikan kapan mobil listrik tersebut akan dipasarkan di Indonesia. Nissan dan pabrikan lainnya tengah menunggu aturan tentang insentif fiskal yang memungkinkan mobil listrik dipasarkan dengan harga lebih terjangkau. 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi