2 Mobil Irit Buatan Mahasiswa UNS Akan Bersaing di Lomba Asia
Reporter: Dinda Leo Listy (Kontributor)
Editor: Eko Ari Wibowo
Senin, 19 Februari 2018 20:05 WIB
Sejumlah dosen dan pegawai kampus UNS Solo memperhatikan mobil buatan mahasiswa tehnik mesin UNS Solo yang akan diikutkan dalam lomba Shell Eco Marathon Asia 2013 di Sirkuit Sepang, Malaysia pada 4-7 Juli, 2013. Istimewa/Ukky Primartantyo
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Dua unit mobil irit buatan mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mewakili Indonesia dalam lomba Shell Eco-Marathon Asia di Changi Exhibition Center, Singapura, pada 8 - 11 Maret 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mobil hemat berbahan bakar bensin dan solar itu dibangun Tim Bengawan UNS yang beranggotakan 30 mahasiswa dari jurusan Teknik Mesin, Pendidikan Teknik Mesin, Teknik Industri, dan Teknik Elektro.

"Di kompetisi (dua mobil irit tersebut) istilahnya urban diesel dan urban gazoline, masuknya kategori internal combustion engine (ICE)," kata kata General Manager Tim Bengawan UNS, Aulia Majid, pada Senin, 19 Februari 2018.

Baca: Menguji Fitur Anti-Mundur Honda BR-V di Tanjakan Kamojang

Pada Maret 2017, Tim Bengawan UNS telah meraih juara dalam perlombaan yang sama di Singapura. Jika tahun ini kembali menyabet juara, Tim Bengawan UNS bisa mengikuti perlombaan yang lebih bergengsi, yaitu Driver's World Championship di London Inggris.

Majid mengatakan, mobil irit urban diesel menggunakan mesin Yanmar L 40 yang biasa digunakan untuk pompa air. Sedangkan mobil urban gazoline menggunakan mesin motor Yamaha Z1. Dua mesin tersebut telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi lebih ringan dan efisien.

"Urban diesel beratnya 120 kilogram, urban gazoline 105 kilogram. Alhamdulillah sudah bisa mencapai target 300 - 320 kilometer per liter bahan bakar. Kalau kecepatannya sesuai aturan lomba, maksimal 50 kilometer per jam," kata Majid, mahasiswa semester 6 jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNS itu.

Majid menambahkan, proses pembuatan mobil irit untuk satu penumpang (pengemudi) tersebut memakan waktu sekitar satu tahun dengan total biaya sekitar Rp 100 - 200 juta. "Universitas sangat mendukung. Selain itu kami juga bekerja sama dengan pihak sponsor," kata Majid.

Dekan Fakultas Teknik UNS Solihin Asad mengatakan, riset untuk membuat purwarupa mobil irit tersebut dikerjakan mahasiswa pada kurun 2012 - 2013. "Mobil ini pernah ikut kejuaraan di Malaysia, Filipina, dan terakhir ini di Singapura," kata Solihin di sela acara pelepasan dua mobil irit tersebut oleh Rektor UNS di halaman Gedung dr. Prakosa pada Senin siang.

Baca: Begini Rasanya Naik Mobil Satu Pedal Nissan Leaf

Dalam acara pelepasan itu, Rektor UNS Ravik Karsidi menargetkan dua mobil irit buatan mahasiswanya kembali menjadi juara. "Pencapaian mereka sudah sangat luar biasa karena telah berhasil menyisihkan para pesaing dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia sendiri," kata Ravik.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi