2 Tahun Lagi, Sistem Keamanan Mobil Akan Gunakan Sidik Jari
Reporter: Antara
Editor: Eko Ari Wibowo
Selasa, 25 September 2018 18:32 WIB
Melacak Jejak Kokain di Sidik Jari
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Pakar keamanan kendaraan mengatakan para produsen mobil dalam dua tahun ke depan akan menggunakan pemindai sidik jari untuk membuka dan menyalakan kendaraan guna mencegah pencurian. Pemindai sidik jari sudah biasa digunakan para nasabah bank di Amerika Serikat (AS) untuk memeriksa atau mengambil uang. Sedangkan fitur sidik jari sudah digunakan untuk membuka telepon seluler di seluruh dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ini Dampak Negatif Busi Racing Dipakai pada Mesin Standar

"Teknologi ini akan digunakan pada mobil dalam dua hingga empat tahun," kata Wakil Presiden Synaptics yang berbasis di Silicon Valley, Godfrey Cheng, kepada Detroit Free Press dilansir USA Today, Senin 24 September 2018 waktu setempat. "Mengidentifikasi pengemudi merupakan hal yang revolusioner," katanya.

Menurut dia, kunci remote yang dipakai saat ini masih memiliki celah yang bisa dimanfaatkan pencuri sehingga perusahaan mobil harus bergerak lebih cepat dengan menggunakan sistem pengamanan tingkat tinggi, misalnya pemindai wajah hingga mata, untuk menghidupkan mobil.

Sebelum teknologi itu benar-benar tersedia pada mobil baru, pakar keamanan siber menyarankan agar pemilik mobil mau mengeluarkan uangnya guna membeli alat keamanan tambahan, misalnya pelindung sinyal pada mobil.

Menurutnya, mobil-mobil baru yang dihidupkan tanpa kunci berkat teknologi "sinyal fob", tetap bisa dicuri menggunakan perangkat tertentu yang bisa memutar ulang atau merekam sinyal tersebut.

Baca: Bajaj Bergaya Reli Ini Habiskan Rp 80 Juta untuk Modifikasi

Kendati demikian, penggunaan "key fob" tetap diperlukan di masa mendatang asal dikombinasikan dengan teknologi pemindai sehingga hanya pemilik yang bisa mengoperasikan mobil tersebut. "Anda tidak bisa hanya mengandalkan 'fob'. Semestinya menggunakan fob dan sidik jari," kata Cheng.

"Kami membuat mobil lebih aman. Ini akan sangat mirip dengan keamanan bank online. Jika Anda bisa meretas bank atau mobil, bukankah lebih baik Anda meretas bank saja?," kata Cheng.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi