Modifikasi Ford 1932 di Hot Rod Party Habiskan Rp 500 Juta
Reporter: Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor: Eko Ari Wibowo
Minggu, 4 November 2018 16:02 WIB
Replik Ford 32 milik komunitas Hotrodiningrat dalam gelaran Hotrod Weekend Party di Yogya 3-4 November 2018. Tempo/ Pribadi Wicaksono
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Gelaran otomotif Hot Rod Weekend Party 2018 di Yogyakarta 3-4 November 2018, menampilkan deretan mobil lawas Amerika baik yang masih mempertahankan bentuk asli hingga kustom. Di antaranya yang mencolok adalah transformasi seri langka Ford 1932 dan Chevrolet Bel Air garapan komunitas Hotrodiningrat asal Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masuk area Kampung Mataraman Resort-venue pelaksanaan Hotrod Weekend Party, pengunjung dikejutkan dengan gaharnya replika Ford 1932 yang dikustom dengan gaya Rat Rod alias mesin terlihat vulgar. Mengusung mesin legendaris kreasi Ford, yakni flathead V8 3800 cc serta kaki-kaki direndahkan hampir menyentuh tanah, kustom karya Hotrodiningrat tersebut berhasil memaksa pengunjung mendekat demi mencermati detilnya.

Baca: Pesta Hot Rod Tak Dapat Sponsor, Dibiayai Iuran Anggota

"Mobil Rat rod ini paling lama dibangun, memakan waktu sampai 5 tahun karena susah mendapatkan mesin aslinya," ujar tokoh Hotrodiningrat, Arif van Jamil kepada Tempo Sabtu 3 Oktober 2018.

Arif menuturkan prinsip yang dipegang komunitasnya yang mengusung aliran Hot Rod adalah menjaga agar mesin yang tertanam pada mobil sesuai bawaannya. Dan mesin flathead V8 untuk nyawa replika Ford 32 ini sangat susah didapatkan alias harus impor.

Replik Ford 32 versi ori dalam gelaran Hotrod Weekend Party di Yogya 3-4 November 2018. Tempo/ Pribadi Wicaksono

Sedangkan untuk bodi seluruhnya dibangun atau dibuat sendiri agar menyerupai desain Ford 1932 umumnya. Untuk biaya membeli mesin dan membangun Ford 1932 kustom ini Arif menaksir pada kisaran Rp 500 jutaan. "Paling mahal beli mesin orisinilnya, di Amerika pabriknya Ford ada susah, apalagi di Indonesia," ujarnya.

Namun, dibalik garangnya Ford 1932 yang sudah dikustom menjadi gaya balap, ada pula replika dari Ford 1932 yang bergaya ori alias sesuai wujud dan dimensi aslinya. Populasi Ford 1932 di Indonesia sendiri bisa dihitung jari. Sehingga para builder hanya menyematkan mesin asli bawaannya lalu membangun bodi dan skala sesuai wujud sebenarnya.

Baca: Motor Chopper Asal Yogyakarta Siap Taklukkan Jepang

Tak hanya Ford 1932 yang mencuri perhatian. Sebuah Chevrolet Bel Air keluaran tahun 1955 milik pentolan Komunitas Hotrodiningrat, Vari, juga menyita perhatian publik karena tongkrongannya yang old race mengusung konsep Barn Find Gasser. Gasser merupakan turunan aliran kultur Hot Rod untuk mobil-mobil drag race antara era 1930-an hingga pertengahan 1960-an di negeri Paman Sam.

Meski sekilas tampak dekil tanpa cat ulang, namun hal itu justru membuat pengunjung mendekat mencermati. Sebab mesin V8 350ci 5,700 cc yang menjulang keluar seolah makin menguatkan kesan drag lawas ala Amerika pada mobil itu. "Awalnya mesin aslinya 6 silinder lalu saya ubah jadi 8 silinder agar makin bertenaga dan nyaman," ujar Vari.

Chevrolet Bel Air 1957 kustom Pro Street milik komunitas Hotrodiningrat dalam gelaran Hotrod Weekend Party di Yogya 3-4 November 2018. Tempo/ Pribadi Wicaksono

Vari mengakui ia sengaja menghidupkan Chevy Bel Airnya seperti masa lampau dengan sengaja tak mengecatnya ulang. Jadi seolah mobil itu baru ditemukan dari sebuah gudang. Kaki-kaki depan sengaja juga dibuat cingkrang untuk mengentalkan rasa drag mobil itu. "Chevy Bel Air Gasser ini hanya bodinya saja yang masih asli, lainnya sudah kustom," ujarnya.

Baca: Diorama Diecast Banyak Dijual di IDE 2018, Harga Mulai Rp 50 Ribu

Vari sendiri tampak memajang tiga unit Chevrolet Bel Air di event itu. Selain Chevy 1955 bergaya Gasser, Vari juga menbawa Chevy Bel Air 1956 bergaya kustom dan Bel Air tahun 1957 nya yang bergaya pro- street. Beda seri Chevy Bel Air 1956 dan 1957 dengan Chevy Bel Air tahun 1955 itu tampak pertama dari cat body yang lebih rapi dan seperti terawat. Selain itu mesin yang ditanam pada Bel Air yang lebih muda usianya itu juga berkasitas lebih besar serta kaki-kaki dibuat pendek.

"Saya senang dengan Chevy Bel Air ini karena selain nyaman dikendarai dan dikustom, juga menjadi ikon di masanya," ujarnya.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi