Teknologi Solid Oxide Fuel Cell Lebih Irit dan Ramah Lingkungan
Reporter: Gooto.com
Editor: Atalla Suwarmo Soefeno
Senin, 6 Mei 2019 14:34 WIB
Teknologi Solid Oxide Fuel Cell
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta -Nissan motor telah mengembangkan solid oxide fuel cell yang dapat dioperasikan dengan bio ethanol electric power. Sistem tersebut, adalah inovasi pertama kali perpaduan antara penggunaan bio fuel cell dengan SOFC (solid oxide fule cell). SOFC ini menggunakan beberapa multiple cells, termasuk etanol dan gas natural, berikut oxsigen untuk menghasilkan sebuah tenaga listrik yang optimal.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Yamaha Sedang Menguji Mobil Fuel Cell, Bentuknya Unik

Teknologi e-bio fuel cell ini dapat memproduksi tenaga listrik melalui SOFC atau power generator menggunakan bahan bakar bio ethanol yang tersimpan di sebuah kendaraan. E Bio fuel cell ini juga menggunakan bahan bakar hidrogen untuk mengtranformasi dari bensin melalui reformer dan atsmospheric oxsigen,disertai dengan reaksi elektromechanical dari listrik ke tenaga mobil di mesin. Proses kerjanya adalah dengan mengkonversi tenaga.

Perbedaan dengan sistem konvensional, e bio fuel cell ini menggunakan solid oxide fuel cell sebagai tenaga utama.Dengan demikian teknologi SOFC ini dapat menempuh jarak tempuh hingga 600 km. Kelebihan dari SOFC ini dapat dipadu dengan penggunaan tenaga listrik yang dapat lebih meningkatkan akselerasi yang lebih gesit dan kualitas berkendara yang senyap, layaknya sebuah kendaraan listrik atau pure electric vechile. 

Teknologi SOFC ini juga sangat ramah lingkungan karena menggunakan fuel cell sistem menggunakan bahan bakar kimia yang bereaksi dengan oksigen. Efeknya dapat menghasilkan tenaga yang optimal tanpa menghasilkan kandungan gas yang beracun. Bio etanol ini juga mengggunakan bahan nabati seperti jagung, yang sudah banyak digunakan di negara maju seperti Amerika utara dan Amerika selatan.  Yang juga memberikan dapat positif bagi ekonomi suatu negara dan memaksimal gas dan minyak bumi yang ada pada suatu negara. 

Umumnya suatu tenaga dihasilkan dari sistem fuel cell, dapat memproduksi tingkat co2 yang sangat tinggi. Tetapi dengan bahan bakar etanol ini karena terdapat kandungan gula, maka hampir tidak terjadi produksi Co2, karena proses pembakarannya yang begitu cepat.

Untuk pengembangan berikutnya teknologi bio fuel cell ini akan lebih ramah lingkungan, karena etanol akan menyatu dengan air dengan lebih cepat dan lebih aman untuk digunakan dibandingkan jenis bahan bakar biasa, seperti premium atau pertamax.SOFC ini juga dapat mencakup berbagai jenis kebutuhan pengguna pengendara yang lebih luas, ini dikarenakan jarak tempuhnya yang lebih panjang dan intesitas lebih rendah untuk melalukan pengisian bahan bakar. Serta juga dapat menghasilkan tenaga dan torsi yang maksimal pada setiap putaran mesin. 

Baca: Soal Mobil Listrik, Wuling Mengklaim Sudah Siap Secara Teknologi

Untuk kedepannya merealisasikan sebuah kendaraan yang ramah lingkungan dan bebas emisi, Nissan akan terus mengembangkan sebuah kendaraan yang canggih dan berteknologi elektrik. Nissan juga menjanjikan akan fokus untuk menghasilkan yang bukan saja ramah lingkungan,tetapi juga kendaraannya asyik untuk dikendarainya.  

Untuk awalnya, Nissan akan mengaplikasikan teknologi tersebut pada tipe kendaraan nissan leaf, nissan e-NV 200 dan e power, yang juga akan diusung oleh kapasitas motor dan generator yang besar. 

Nissan juga akan selalu memberikan value yang tinggi ke kustomer, serta melakukan inovasi dari penggunaan berbagai macam jenis bahan bakar, menyatukan juga dengan tenaga listrik agar dapat mengoptimalkan teknologi SOFC ini. Dalam pengembangan tersebut Nissan juga telah bekerja sama dengan Cummins dan Honda.  

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi